Insiden Arema vs Persebaya

Aksi Heroik Refo Selamatkan Balita yang Terjepit di Tengah Kerumunan Suporter, Rela Kakinya Patah

Sosok pria muda alami patah kaki akibat berjuang menyelamatkan bocah berusia 3 tahun dari kerumunan suporter Aremania pada Sabtu 1 Oktober 2022.

Penulis: Siti Fauziah Alpitasari | Editor: Vivi Febrianti
Kolase berbagai sumber
Tragedi Kanjuruhan Malang pada Sabtu 1 Oktober 2022 menyisakan duka bagi dunia sepak bola khusunya di tanah air. Namun ditengah kondisi mencekam, tampak sosok pria muda yang memikirkan nasib balita di kala dirinya kesakitan akibat terinjak para suporter lain. 

“Sebagian dari jenazah udah tapi disini kami masih identifikasi karena masih ada yang tidak teridentifikasi,” bebernya.

Kohar Hari Santoso juga menyebut, dirinya belum bisa memastikan apakah ada tindak penganiayaan kepada para korban luka-luka.

Pasalnya, Direktur RS Syaiful Anwar Malang itu baru menduga para korban mengalami lebam akibat desak-desakan.

“Tampaknya yang paling banyak adalah desak-desakan karena yang banyak adalah luka memar tapi cukup berat,” jelasnya.

Tak hanya itu Kohar Hari Santoso juga mengungkap bahwa pihaknya akan menyiapkan cadangan penanganan serta tim medis untuk para korban.

Kronologi

Di sisi lain, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta membeberkan kronologi Tragedi Stadion Kanjuruhan selepas laga  Arema FC vs Persebaya Surabaya yang menelan ratusan korban jiwa, Sabtu (1/10/2022) malam.

Irjen Nico Afianta menjelaskan, biang kericuhan diduga dipicu rasa kekecewaan sejumlah suporter Aremania terhadap hasil kekalahan Arema FC melawan Persebaya dengan skor 2-3.

"Selama pertandingan tidak ada masalah. Masalah terjadi ketika usai pertandingan," kata Irjen Nico Afinta dikutip Surya Malang.com.

"Penonton kecewa melihat tim Arema FC kalah." sambungnya.

"Apalagi ini sebelumnya Arema FC tidak pernah kalah di kandang sendiri melawan Persebaya dalam beberapa tahun terakhir," ujar Irjen Nico Afianta saat gelar rilis di Polres Malang, Minggu (2/3/2022) dini hari.

Irjen Nico Afianta menambahkan, motif para suporter Arema FC turun ke lapangan juga dengan maksud berusaha mencari pemain dan official Arema FC.

"Mereka bermaksud menanyakan ke pemain dan official kenapa sampai kalah (melawan Persebaya)," tuturnya.

Salah seorang korban tragedi Kanjuruhan, almarhumah Faiq sempat mengurai gelagat tak biasa sebelum wafat akibat insiden maut usai pertandingan Arema Vs Persebaya tersebut. Hal itu diungkap oleh ibunda Faiq yang menangkap firasat tak enak
Salah seorang korban tragedi Kanjuruhan, almarhumah Faiq sempat mengurai gelagat tak biasa sebelum wafat akibat insiden maut usai pertandingan Arema Vs Persebaya tersebut. Hal itu diungkap oleh ibunda Faiq yang menangkap firasat tak enak (kolase Tribun Jatim)

Tak ingin kejadian kericuhan menjadi runyam, Irjen Nico Afianta menerangkan jika petugas pengamanan kemudian melakukan upaya-upaya pencegahan dan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke lapangan. Salah satunya dengan menembakkan gas air mata.

"Upaya-upaya pencegahan dilakukan hingga akhirnya dilakukan pelepasan gas air mata," terangnya.

"Karena sudah tragis dan sudah mulai menyerang petugas dan merusak mobil," papar Nico.

Penumpukan suporter kemudian memicu berdesakan hingga membuat tragedi maut tersebut terjadi.

"Suporter keluar di satu titik. Kalau gak salah di pintu 10 atau pintu 12. Di saat proses penumpukan itu terjadi berdesakan sesak napas dan kekurangan oksigen," jelasnya.

"Tim gabungan sudah melakukan upaya penolongan dan evakuasi ke rumah sakit," lanjutnya.

Baca juga: Ucapkan Duka Cita untuk Korban Kanjuruhan Malang, Anies Baswedan Minta Fasilitas Olahraga Ditinjau

Peristiwa berdesakannya para suporter ditambah dengan adanya gas air mata harus dibayar mahal.

Insiden tersebut membuat 127 nyawa melayang. Dua korban tewas di antaranya anggota Polri.

"Dalam peristiwa tersebut 127 orang meninggal dunia. Dua di antaranya anggota Polri. Yang meninggal di stadion ada 34 sisanya di rumah sakit saat upaya proses penolongan. Selain itu, 180 orang masih dalam proses perawatan dilakukan upaya penyembuhan," ungkap Nico.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved