Insiden Arema vs Persebaya
Aksi Heroik Refo Selamatkan Balita yang Terjepit di Tengah Kerumunan Suporter, Rela Kakinya Patah
Sosok pria muda alami patah kaki akibat berjuang menyelamatkan bocah berusia 3 tahun dari kerumunan suporter Aremania pada Sabtu 1 Oktober 2022.
Penulis: Siti Fauziah Alpitasari | Editor: Vivi Febrianti
"Ada empat korban lainnya di RSI Unisma juga kami beri motivasi, seluruh masyarakat Gresik mendoakan semoga semuanya diberikan kesembuhan,” kata Dia.
“Juga ada satu warga kami asal Ujungpangkah meninggal dunia kami doakan khusnul khotimah dan diampuni seluruh dosanya," lanjutnya.
Pengobatan Ditanggung
Sementara itu, Direktur RSI Unisma Malang, Tri Wahyu Sarwiyata menuturkan, pada saat itu Refo datang dibantu oleh teman-temannya ke UGD lantaran tak bisa berjalan kesakitan.
Lalu menurut Tri Wahyu Sarwiyata, hal tersebut langsung dilakukan asesmen ada patah engkel di kaki kiri.
"Alhamdulilah koordinasi dengan kadinkes Gresik, segera bisa ditindaklanjuti pertolongan penanganan mas Refo,” katanya.
• Merinding, Aremania Ungkap Kebaikan Sahabat Saat Detik-detik Tragedi Kanjuruhan, Nyawa Ikut Melayang
“Saat ini kondisinya jauh lebih baik, stabil. Tidak boleh menapak dulu selama empat minggu. Nanti bisa diteruskan kontrol di RSUD Ibnu Sina," tambahnya.
Di sisi lain, pengobatan Refo ditanggung oleh pemerintah, mulai dari menjalani perawatan di RSI Malang hingga nanti saat kembali pulang ke Gresik.
Refo dikatakan dapat melakukan kontrol rutin di RSUD Ibnu Sina, Jawa Timur.
Luka Bervariasi
Diberitakan sebelumnya, menurut Direktur RS Syaiful Anwar Malang, Kohar Hari Santoso kondisi luka para korban kericuhan suporter bervariasi.
Mulai dari luka ringan akibat terkena tembakan gas air mata, luka patah tulang hingga cidera di kepala.
“Saya kira detailnya tidak usah di sampaikan, tapi ada trauma di kepala,” kata Kohar Hari Santoso dilansir TribunnewsBogor.com dari kompas TV pada Minggu (2/10/2022).
“Rata-rata cidera di kepala karena ke jepit ya, jadi adanya trauma di kepala dan di dada,” sambungnya.
Dirinya juga mengatakan dalam penanganan jenazah sebagian masih dilakukan identifikasi.