Insiden Arema vs Persebaya
Prajurit TNI Yang Lakukan Kekerasan Pada Tragedi Kanjuruhan Kini Menjalani Proses Hukum
Prajurit TNI yang melakukan kekerasan pada saat itu, kini tengah menjalani proses hukumnya. "Memang ada yang viral, ada anggota TNI di Kanjuruhan yan
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Viralnya video prajurit TNI yang melayangkan tendangan kungfu ke suporter Aremania saat insiden Arema vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang kemarin ditanggapi oleh KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.
Dalam insiden tersebut KSAD Jenderal Dudung Abdurachman pun mengakui benar adanya prajurit TNI yang melakukan kekerasan pada saat tragedi Kanjuruhan itu.
Tetapi, tindakan dari prajuritnya itu ia yakini pati ada sebabnya hingga melakukan tindakan tersebut,
Prajurit TNI yang melakukan kekerasan pada saat itu, kini tengah menjalani proses hukumnya.
"Memang ada yang viral, ada anggota TNI di Kanjuruhan yang melakukan tindakan kekerasan, yang tentunya ada sebabnya juga mungkin. Dan sekarang menjalani proses," kata KSAD Dudung dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Kamis (6/10/2022).
Lebih lanjut, KSAD Dudung meminta semua pihak untuk menunggu hasil investigasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) serta Kepolisian untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Kanjuruhan.
"Kita tunggu dari tim Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), kita tunggu dari Kepolisian juga menyerahkan kepada TGIPF untuk mencari sebenarnya yang terjadi apa," imbuh KSAD Dudung.
Meskipun mengakui adanya kekerasan oleh prajurit TNI, KSAD Dudung menekankan ada juga prajurit TNI yang ikut menolong korban tragedi Kanjuruhan.
Di antaranya menolong membawa para korban dari lapangan ke ambulans, serta ikut membantu saat korban dibawa ke rumah sakit.
Baca juga: Gegara Unggah Video Kepanikan Suporter Tragedi Kanjuruhan, Aremania Diciduk Polisi, Ini Alasannya
"Tentunya kita juga melihat banyak prajurit-prajurit kita yang menolong masyarakat, dari mulai di lapangan sampai ke kendaraan ambulans. Bahkan sekarang di rumah sakit, kita juga yang menolong," ungkap KSAD Dudung.
KSAD Dudung pun mengucapkan rasa terima kasihnya kepada prajurit TNI yang ikut menolong korban Kanjuruhan.
Ia juga akan menemui prajurit TNI tersebut secara langsung untuk mengecek langsung anggotanya.
Sekaligus menemui masyarakat yang menjadi korban dari tragedi Kanjuruhan.

"Ya saya pun akan melihat ke sana, saya akan berangkat ke Malang. Saya akan melihat masyarakat-masyarakat yang terluka. Saya juga akan berbela sungkawa kepada masyarakat yang meninggal."
"Saya juga akan mengecek anggota di sana yang sudah menolong, tentunya saya juga akan mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota, yang selama ini sudah banyak membantu masyarakat," pungkasnya.
5 Prajurit TNI Diperiksa Buntut Tindak Kekerasan di Kanjuruhan
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengungkapkan ada lima orang prajurit TNI yang diperiksa.
Baca juga: Detik-detik Polisi Keluarkan Tendangan Kungfu, Pengendara Motor Tersungkur, Ini Fakta Sebenarnya
Pemeriksaan tersebut adalah buntur dari kekerasan yang dilakukan mereka kepada para penonton laga Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Lima prajurit TNI tersebut diduga melakukan tindakan kekerasan yang berlebihan dan di luar batas kewenangan.
Dari lima prajurit yang diperiksa, empat di antaranya sudah mengakui kesalahannya.
"Sejauh ini yang prajurit kita periksa ada lima. Diperiksa ini karena sudah ada bukti awal."

"Dari lima ini, empat sudah mengakui. Tapi, yang satu belum," kata Andika, Kamis (6/10/2022).
Meski demikian pihaknya mengaku akan terus menindaklanjuti dengan mengumpulkan sejumlah bukti.
"Tapi kami enggak menyerah. Kami terus minta info dari siapapun juga. Siapapun yang punya video," tegasnya.
Andika mengatakan, empat orang yang diperiksa berpangkat Sersan II dan satu diataranya Prajurit I.
Pihaknya juga menyatakan sedang memeriksa pimpinan dalam perkara ini.
"Selain itu kita juga sedang memeriksa unsur pimpinan. Kita memeriksa juga yang lebih atasnya. Prosedur apakah yang mereka lakukan? Apakah mereka sudah mengingatkan? Dan seterusnya."
Baca juga: Kalian Tak Bisa Sembunyi di Akhirat Ucap Aremania yang Minta Pelaku Penembak Gas Air Mata Ngaku
"Ini sampai dengan tingkat Komandan Batalion-nya yang ada juga di situ,"tutur Andika.
Andika pun menyebut insiden ini sebagai bentuk evaluasi, terkhusus bagi para prajuritnya agar tidak terulang kembali tindakan diluar batas kewenangan.
"Ini juga sebagai bentuk evaluasi, karena enggak boleh terjadi."
"Berarti kan briefing, penekanan tentang batas kewenangan TNI dalam bertindak, walau pun kita hanya BKO (Bawah Kendali Operasi), itu berarti tidak berjalan," pungkasnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul KSAD Dudung Akui Ada Prajurit TNI yang Lakukan Kekerasan di Kanjuruhan, Sebut Kini Sedang Diproses