Polisi Tembak Polisi
Makna Mendalam Ikat Kepala Ibu Brigadir J, Sebelumnya Kenakan Ulos yang Dipakai Vera Simanjuntak
Ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak mengenakan ikat kepala saat memberikan keterangan dalam sidang pembunuhan Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
Tidak diikat ke kepala, kain itu disangkutkan oleh Vera Simanjuntak di bahunya.
Rupanya kain yang dipakai itu merupakan kain ulos.
Makna Kain Ulos dan Ikat Kepala Hitam
Dilansir dari Warta Kota, ikat kepala hitam yang dipakai Rosti Simanjuntak itu memiliki makna mendalam.
Ikat kepala hitam untuk perempuan yang dipakai ibunda Brigadir J ini dalam adat Batak sebagai pertanda bahwa ia tengah mengalami kehilangan yang sangat mendalam.
Baca juga: Sebut Susi Berbohong, Majelis Hakim Diprotes Guru Besar Kriminolog UI: Tidak Pakai Tenggang Rasa
Dalam hal ini, tentu saja Rosti Simanjutkan merasa kehilangan atas kematian putranya, Brigadir J.
Bahkan ikat kepala hitam ini juga dipakai oleh Rosti Simanjuntak saat pemakaman Brigadir J.
Sementara itu, kain yang dikenakan Vera Simanjuntak dan sebelumnya dipakai oleh Rosti Simanjuntak adalah benda sakrak suku Batak, yakni kain ulos berwarna merah tua.
Dikutip dari Kompas.com, kain ulos sendiri merupakan salah satu pakaian adat Sumatera Utara yang biasa dipakai oleh masyarakat Suku Batak.
Kain ulos berupa kain tenun berbentuk selendang yang dianggap sebagai simbol restu, kasih sayang dan persatuan.
Oleh masyarakat Batak, kain ulos ini merupakan benda sakral yang sejalan dengan semboyan mereka 'Ijuk pangihot ni hodong, Ulos pangihot ni holong'.
Artinya yakni 'jika ijuk adalah pengikat pelepah pada batangnya makan ulos adalah pengikat kasih sayang antarsesama'.
Kain ulos ini juga memiliki beragam motif dan jenis yang peruntukan dan penggunaannya berbeda-beda berdasarkan ketentuannya.
Meski begitu, belum diketahui makna penggunaan kain ulos ini oleh Vera Simanjuntak.(*)