UMK Bogor 2023

Faktor Inflasi Jadi Acuan UMK 2023, BPS Kota Bogor Beberkan Data Ini

Laju inflasi naik itu, nantinya akan menjadi masalah ketika tidak bisa ditangani karena berhubungan dengan daya beli masyarakat. Kenaikan UMK ini turu

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Perlengkapan Rumah Tangga dan Pakaian menjadi faktor inflasi dan pertumbuhan ekonomi di Kota Bogor, Jumat (4/11/2022) 

Laju inflasi naik itu, nantinya akan menjadi masalah ketika tidak bisa ditangani karena berhubungan dengan daya beli masyarakat.

"YOY itu andil besarnya adalah pertama paling tinggi transportasi. Kemudian pakaian dan alas kaki. Kemudian yang ketiga makanan, minuman, dan tembakau. Sebenernya berpengaruh terkait kenaikan UMK. Semakin tinggi inflasi, daya beli kita semakin turun ketika tidak ada kenaikan upah," jelasnya.

Daryanto pun membeberkan, ada beberapa solusi yang harus terus dilakukan untuk mengendalikan laju inflasi.

"Solusinya adalah mengendalikan inflasi. Inflasi kan kenaikan harga. Artinya mengendalikan inflasi menahan harga supaya ga naik," imbuhnya.

Kenaikan UMK ini turut diperngaruhi oleh dua poros yakni pengusaha dan karyawan.

Baca juga: Soal UMK 2023 Naik, Disnaker Beberkan Tantangan Yang Harus Dihadapi Perusahaan di Kota Bogor

"Tapi, bakal memunculkan masalah baru ya. Karena ada dua stakeholder. Katakan ada dua pihak buruh pastinya ingin naik karena menyesuaiakan harga naik. Ini perusahaan ga sanggup bayar tinggi tinggi. Ini butuh solusi. Itu selalu terjadi seperti itu," jelasnya.

Menahan harga supaya tidak naik, kata Daryanto, bisa dilakukan dengan beberapa cara terkait sektor yang akan dikendalikan.

Sejauh ini, sektor makanan, dan kebutuhan pokok di Kota Bogor cukup terkendali lataran tim pengendali laju inflasi daerah Kota Bogor gerak cepat.

"Menahan harga bisa operasi pasar dan mempernedek jalur distribusi supaya costnya gak tinggi. Bisa produksi bahan pokok sendiri kan itu jangka panjang juga kan. Itu solusinya," ungkapnya.

BPS memperkirakan, laju inflasi di beberapa sektor tidak akan naik lagi menjelang akhir tahun 2022.

"BBM kemungkinan ga naik lagi. Tentunya kita lihat impact BBM. Kalau ngomongin di bulan Oktober tadi yang naik itu kan terkait perlengkapan rumah tangga. Kemudian bulan november kemungkinan naik. Makanan dan minuman sudah terjaga di Kota Bogor. Karena tim pengendali inflasi daerah banyak action dan pasar murah," tambahnya.

Namun, pada akhir tahun, diprediksikan bakal naik kembali lantaran banyak masyarakat yang menghabiskan waktunya untuk menikmati akhir tahun.

Baca juga: UMK 2023 Akan Naik, Buruh Kota Bogor Minta Pemerintah Realistis, SPN: Apalagi Bensin Naik Saat Ini

"Belum lagi di Desenber akhir tahun, libur panjang terkait pakaian terkait transportasi itu mungkin naik," tambahnya.

Daryanto pun menegaskan, hal itu harus menjadi pertimbangan bagi semua pihak.

"Secara resmi kami belum menyerahkan data. Tapi, setiap bulan kami selalu update. Tentunya hal ini bisa menjadi pertimbangan," tambahnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved