Gempa Bumi Cianjur
Kekurangan Stok Makanan, Pengungsi Korban Gempa Cianjur Terpaksa Olah Sayuran Busuk untuk Dimasak
Terbatasnya bahan masakan, para ibu rumah tangga korban gempa bumi Cianjur hanya bisa memanfaatkan bahan yang ada meski kondisinya telah membusuk.
Penulis: tsaniyah faidah | Editor: khairunnisa
Korban gempa bumi di Cianjur yang mengungsi di tenda pengungsian mulai menderita berbagai macam penyakit.
Ketua Umum PB IDI Dr Moh Adib Khumaidi, SpOT mengatakan, sejumlah penyakit yang banyak ditemukan saat ini di pengungsian, yakni ISPA, fraktur, luka robek, alergi (Urticaria), myalgia, dyspepsia / gartritis, asma, diare, dan kudis.
Baca juga: Seorang Nenek Korban Gempa Cianjur Meninggal di Tenda Darurat, Keluarga: Bukan karena Kelaparan
Selain itu, kata dia, penyakit diabetes karena tidak terkontrol dan sulit mendapatkan pelayanan kesehatan.
Untuk itu, dia mengaku fokus saat ini memeratakan pelayanan akses masih terputus.
"Rata-rata karena memang komplikasi dari hasil trauma yang didapatkan dari gempa," kata Dokter Adib dalam keterangan tertulisnya.
Sementara untuk anak-anak, banyak kasus anak mengalami broncho pneumonia, ISPA, selain trauma seperti patah tulang, kaki, cedera kepala atau tubuh.
Baca juga: Cerita Momen Evakuasi Korban Gempa, Tim SAR Ungkap Cara Temukan Jenazah yang Tertimbun Tanah Longsor
"Infeksi mulai ada baik pada anak maupun dewasa yang ditandai dengan demam dan ISPA," imbuh dokter Adib.
Sementara total operasi yang sudah dilakukan di RS Bhayangkara ada 19 dari 4 tim PABOI: dari Solo, POLRI, Makassar, Yogyakarta.
Seperti diberitakan sebelumnya, gempa bumi mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, per hari Sabtu (26/11/2022), total ada 318 korban meninggal dalam gempa tersebut.