Polisi Tembak Polisi

Pengacara Bharada E Cecar Saksi Susanto Soal Pistol Ferdy Sambo, Singgung Lemari Senjata di Saguling

Pengacara Bharada E, Ronny Talapessy mencecar saksi eks Gakkum Roprovost Divisi Propam Polri Kombes Susanto soal keberadaannya di Duren Tiga.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
Kompas TV
Pengacara Bharada E, Ronny Talapessy mencecar saksi eks Gakkum Roprovost Divisi Propam Polri Kombes Susanto soal keberadaannya di Duren Tiga sesaat setelah Brigadir J meninggal dunia. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pengacara Bharada E, Ronny Talapessy mencecar saksi eks Gakkum Roprovost Divisi Propam Polri Kombes Susanto soal keberadaannya di Duren Tiga sesaat setelah Brigadir J meninggal dunia.

Susanto merupakan anak buah Ferdy Sambo yang namanya sempat disebut-sebut oleh sopir ambulans yang membawa jenazah Brigadir J.

Ia adalah anggota Provos yang mengarahkan sopir ambulans menuju rumah Duren Tiga dan mengawal hingga ke RS Polri.

Susanto dihadirkan sebagai saksi kasus pembunuhan berencana Brigadir J terhadap terdakwa Bhadara E, Ricky Rizal dan Kuat Maruf.

Saat itu, Susanto dicecar oleh Ronny Talapessy soal keberadaan pistol milik Ferdy Sambo.

Namun Susanto mengaku tidak memperhatikan pistol Mantan Kadiv Propam tersebut.

Susanto juga ditanyakan proses saat dirinya membawa barang bukti ke kantor Provos.

"Pak Susanto saya mau tanya, waktu saudara saksi masuk posisi pistol klien saya di mana?," tanya Ronny Talapessy.

"Waktu masuk tidak ada di meja, masuk ke dalam tidak ada senjata," jawab Susanto dalam sidang lanjutan di Pengailan Negeri Jakarta Selatan dilansir dari Kompas TV, Selasa (29/11/2022).

"Tapi saksi lihat senjata Eliezer di mana?," tanya Ronny Talapessy lagi.

Susanto pun kemudian mengatakan kalau Bharada E mengambil senjatanya dari balik pinggang.

"Waktu dipanggil, diperiksa oleh Karo Provos senjatanya di mana, itu diserahkan dari balik pinggang kalau tidak salah, seingat kami diserahkan secara sukarela sama Eliezer, ditaruh di meja," tuturnya.

Kemudian Ronny Talapessy pun menanyakan keberadann pistol milik Ferdy Sambo.

Baca juga: Akhirnya Tanggapi Kasus Ismail Bolong & Kabareskrim, Ini Kata Ferdy Sambo soal Dugaan Tambang Ilegal

"Saudara saksi waktu masuk melihat pistolnya Ferdy Sambo?," tanya Ronny Talapessy.

"Tidak melihat, tidak tahu," jawab Susanto.

"Tidak melihat atau tidak memperhatikan?," tanya Ronny Talapessy lagi.

"Tidak memperhatikan," kata Susanto.

Kemudian Ronny Talapessy pun menanyakan barang bukti apa saja yang diambil oleh Susanto di TKP.

"Pertama adalah senjata Glock 17, magazine dan anak peluru, kemudian SIMSA (Surat Izin Membawa dan Menggunakan Senjata Api) dan KTP yang dimasukkan ke dalam plastik. Yang lain, selongsong, pecahan kaca, proyektil, itu kewenangan dari Jakarta Selatan. Karena kami hanya inventaris dinas," tutur Susanto.

"Waktu saudara saksi mengambil barang bukti tersebut memakai sarung tangan?," tanya Ronny Talapessy lagi.

"Siap tidak," aku Susanto.

"Jadi terkait selongsong, saudara saksi waktu terima dari Polres Jakarta Selatan itu kapan?," tanya Ronny Talapessy.

"Ndak ada, kami ndak nerima selongsong," kata Susanto.

Sopir ambulans bernama Ahmad Syahrul Ramadhan mengungkap bahwa ia diarahkan oleh petugas Provos Polri, mulai dari menangani jenazah Brigadir J.
Sopir ambulans bernama Ahmad Syahrul Ramadhan mengungkap bahwa ia diarahkan oleh petugas Provos Polri, mulai dari menangani jenazah Brigadir J. (Kolase Kompas TV/Ist)

"Ndak ada ya, oh jadi saksi cuma mengambil Glock, HS dan peluru ya? Pelurunya 12 ya?," kata Ronny Talapessy.

"Iya," jawab Susanto.

Kemudian Ronny Talapessy pun kembali menanyakan soal senjata milik Ferdy Sambo.

"Apakah saudara saksi tidak melihat senjata dari FS?," tanya Ronny Talapessy penasadan.

"Tidak memperhatikan," jawab Susanto lagi.

Baca juga: Selesai Sidang, Ferdy Sambo Akan Beri Keterangan Soal Tambang Ilegal yang Seret Nama Kabareskrim

"Posisinya di mana FS pada waktu itu?," tanya Ronny Talapessy.

"Di luar, di carport," jawab Susanto.

Kemudian Ronny Talapessy pun menanyakan waktu Susanto tiba di TKP.

"Dari kantor 17.25 sampai di Duren tiga sekitar 17.51 WIB," jelas Susanto.

Ditanya sudah kenal berapa lama dengan Ferdy Sambo, Susanto pun mengaku kalau mereka saling mengenal sejak masih taruna.

"Semenjak taruna, dia junior kami," ungkap Susanto.

Ronny Talapessy pun kembali menanyakan senjata milik Ferdy Sambo.

"Saudara saksi tahu saudara FS senjatanya apa saja?," tanya dia.

Pengacara Bharada E, Ronny Talapessy mencecar saksi eks Gakkum Roprovost Divisi Propam Polri Kombes Susanto soal keberadaannya di Duren Tiga sesaat setelah Brigadir J meninggal dunia.
Pengacara Bharada E, Ronny Talapessy mencecar saksi eks Gakkum Roprovost Divisi Propam Polri Kombes Susanto soal keberadaannya di Duren Tiga sesaat setelah Brigadir J meninggal dunia. (Kompas TV)

"Ndak tahu," jawab Susanto.

"Glock?," cecar Ronny Talapessy.

"Ndak tahu," kata Susanto lagi.

Ronny Talapessy pun kebali menanyakan seberapa sering Susanto bertemu dengan Ferdy Sambo di kantor.

"Kalau dipanggil atau sebulan sekali rapat baru," kata Susanto.

"Saudara saksi tidak tahu lemari senjata di saguling? Lantai 3?," tanya Ronny Talapessy.

"Tidak tahu," ujar Susanto.

Baca juga: Sosok Santo, Anak Buah Sambo yang Arahkan Sopir Ambulans Jenazah Brigadir J, Bentak Penyidik di TKP

Kemudian Ronny Talapessy mempertanyakan kotak peluru yang ada di TKP dan memperlihatkan gambarnya ke saksi secara dekat.

Namun lagi-lagi Susanto mengaku tidak tahu.

"Tidak memperhatikan," jawab Susanto.

"Alasan saudara saksi mengambil alih barang bukti kenapa?," tanya Ronny Talapessy lagi.

"Sesuai dengan tupoksi kami di SOTK (susunan organisasi tata kerja) Mabes Polri, untuk provos melakukan pengamanan, pengamatan dan pengawasan terhadap materil, orang dan kegiatan yang berkaitan terhadap pelanggaran anggota polri dan PNS pada Polri," kata Susanto.

"Jadi karena itu senjata inventaris dinas, yang kami dalami hanya Simsanya waktu itu, cuma ada perintah untuk dibawa ke kantor provos, sehingga Pak Benny Ali memanggil yang senior pada saat itu AKP Katak untuk membawa ke Biro Provos," tambahnya.

Pada kesempatan itu, Susanto juga ditanya beberapa hal soal rumah pribadi Ferdy Sambo di Saguling.

Ia mengaku hanya berada di lantai satu dan tidak sampai naik ke lantai dua.

Susanto juga bahkan mengaku kalau dirinya tidak melihat adanya CCTV di rumah Ferdy Sambo tersebut.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved