Breaking News

Polisi Tembak Polisi

Kejujuran Bharada E Bisa Loloskan Jerat Pidana, Richard Tak Kuasa Melawan Jenderal Bintang Dua

Kejujuran Bharada E di persidangan disebut bisa meloloskan dirinya dari jerat pidana. Sebab ia hanya menjalankan perintah jenderal bintang dua.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
Kolase Kompas
Pakar Hukum Pidana Asep Iwan Iriawan menyebut kejujuran Bharada E bisa meloloskan dirinya dari jerat pidana. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kejujuran Bharada E di persidangan disebut bisa meloloskan dirinya dari jerat pidana.

Pasalnya, banyak kesaksian baru yang diungkap Bharada E saat menjadi dalam sidang terdakwa Bripka Ricky Rizal Wibowo dan Kuat Maruf di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2022).

Pada kesaksiannya itu, Bharada E mengungkap bagaimana Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi merencanakan skenario pembunuhan terhadap Brigadir J.

Ia juga menceritakan detik-detik dirinya menembak Brigadir J atas perintah Ferdy Sambo.

Bharada E juga mengaku pada saat itu dirinya ketakutan dan tak kuasa menolak perintah Ferdy Sambo.

Ia bahkan memejamkan matanya saat melepaskan tembakan ke tubuh Brigadir J.

Kejujuran Bharada E di persidangan itu dinilai bisa meloloskan dirinya dari jerat pidana.

Sebab, Bhrada E melakukan penembakan atas dasar perintah Ferdy Sambo.

Hal itu disampaikan oleh Mantan Hakim, Asep Iwan Iriawan, yang juga merupakan Pakar Hukum Pidana.

"Sejak awal saya katakan bahwa Eliezer itu, kalau saya hakimnya, saya akan gunakan pasal 51. Karena perintah jabatan, dia tidak dapat dipidana, karena dia tunduk dan patuh," jelas Asep Iwan Iriawan dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas TV, Kamis (1/12/2022).

Ia pun mengingatkan pernyataan Bharada E soal dirinya yang tidak kuasa menolak perintah dari Ferdy Sambo.

"Saya seneng sekali tadi pernyataan Eliezer, (pangkatnya) antara bumi dan langit. Apa artinya seorang Bharada melawan seorang bintang dua," kata dia.

Baca juga: Baru Terungkap, Puslabfor Polri Sebut Ada 26 Kali Upaya Matikan Paksa CCTV di Rumah Ferdy Sambo

Kemudian lanjut dia, waktu juga tidak memungkinkan untuk Bharada E melakukan pilihan lain.

"Karena begitu turun dari tangga, pegang senjata langsung disuruh 'ayo tembak ayo tembak', suasananya sudah mengerikan," tandasnya.

Hal itu kata dia, nanti akan dijelaskan oleh psikolog bagaimana suasananya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved