Polisi Tembak Polisi
Hanya Menangis, Putri Ditanya 3 Kali Soal Selingkuh Dengan Yosua, Pengacara: Mungkin Dia yang Naksir
Saat itu, ia dilontarkan pertanyaan Apakah berselingkuh dengan Yosua? Apakah berselingkuh dengan Yosua di Magelang? Apakah berselingkuh dengan Yosua
Penulis: Reynaldi Andrian | Editor: Damanhuri
Di ruang pemeriksaan, kata Putri Candrawathi ia diminta untuk menceritakan semuanya.
Iapun menangis saat itu.
"Namun salah satu pemeriksa menyampaikan: 'Ibu harus menceritakan karena Ibu sudah di sini'. Kalau tidak salah itu yang menyampaikan adalah Bapak Aji sendiri," lanjutnya.
Respon Ferdy Sambo
Dengan sejumlah pertanyaan dalam tes poligraf yang dijalankan oleh Putri Candrawathi, sang suami Ferdy Sambo pun menyayangkan hal tersebut.

Ferdy Sambo juga mempertanyakan soal independensi ahli poligraf.
“Kami ingin menyampaikan, bahwa sangat disayangkan dalam pembuktian yang dilakukan oleh Puslabfor ini hanya berdasarkan isu, terus kemudian titipan penyidik,” ucap Ferdy Sambo kemarin di persidangan.
Menurutnya, hasil tes ini akan berdampak bila diumumkan ke publik.
“Ahli harusnya mengetahui dampak, yang ahli berikan terhadap hasil ini kepada keluarga ini, tapi inilah faktanya yang mulia,” kata Ferdy Sambo.
“Tidak ada hubungan dengan perkara 340 yang ahli tanyakan ke istri saya,” kata Ferdy Sambo.
Respon Pengacara Brigadir J
Baca juga: Sebut Hakim hingga Jaksa di Persidangan Ferdy Sambo Sudah Bagus, Mahfud MD: Enggak Usah Buru-buru
Sementara itu, menurut Pengacara Keluarga Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak tidak sepakat dengan hasil tes poligraf tentang adanya perselingkuhan Brigadir J dengan Putri Candrawathi.
Bahkan, menurutnya hal tersebut mungkin bukan Brigadir J, tetapi mungkin Putri Candrawathi lah yang naksir kepada almarhum.
“Saya secara garis besar nggak setuju loh ya (dengan hasil poligraf Putri Candrawathi yang terindikasi menjawab bohong saat mengatakan tidak ada hubungan asmara dengan Yosua). Karena menurut saya yang naksir berat sama almarhum itu adalah Bu PC, almarhum tidak naksir,” ucap Martin dalam Sapa Indonesia Pagi Kompas.TV, Kamis (15/12/2022).
Menurutnya, dari hasil tes tersebut tidak adanya bukti kuat soal isu pemerkosaan.