Bocah 6 Tahun di Jakarta Diculik Pemulung, Pelaku Banyak Jajan di Rumah Korban Sebelum Beraksi
Hingga kini, Malika belum juga ditemukan. Bahkan pihak keluarga juga sudah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Selain itu, pelaku yang
Penulis: Reynaldi Andrian | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Malika Anastasya (6) anak perempuan yang tinggal di kawasan Gunung Sahari, Kemayoran, Jakarta Pusat, diculik oleh pemulung.
Insiden penculikan itu terjadi pada Rabu (7/12/2022) siang, yang di mana hingga hari ini sudah selama 13 hari.
Hingga kini, Malika belum juga ditemukan.
Bahkan pihak keluarga juga sudah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.
Selain itu, pelaku yang diketahui bernama Yudi (50) ini juga sempat berkomunikasi dengan keluarga Malika.
Lalu, pada siang itu, ayah Malika yang bernama Tunggal (48) sempat curiga akan aksi yang dilakukan oleh Yudi.
Kronologi versi keluarga korban
Dilansir dari TribunJakarta.com, Tunggal mengungkapkan, saat itu Yudi sempat mampir ke warungnya yang berlokasi di Jalan Gunung Sahari 7A.
Menurutnya, Yudi datang ke warungnya setelah mengantarkan anaknya ke rumah bibinya di kawasan Kemayoran
Bukan hanya mampir, di sana Yudi pun membelikan kopi dan susu untuk Tunggal serta anak-anaknya.
"Dia awalnya pesan teh, tapi enggak ada. Yaudah dia pesen dua kopi, satu untuk saya (Tunggal). Terus anak-anak saya dipesenin segelas susu," kata Tunggal saat ditemui TribunJakarta.com di lokasi pada Senin (19/12/2022).
Di warung tempat Yudi memesan kopi, ia juga menanyakan Beras kepada Ardia.
Bahkan, Yudi berencana untuk mentraktir makan bersama keluarga Tunggal di warung tersebut.
Baca juga: Aksinya Digagalkan Warga, Seorang Ibu yang Hendak Culik Anak Kecil di Kota Bogor Ternyata ODGJ
"Mba punya nasi enggak? Boro-boro nasi, beras aja enggak punya. Yaudah dia bilang beli beras deh," katanya.
Setelah membeli beras, Yudi juga pamit sebentar untuk membeli ayam goreng.
Sambil lewat, Yudi mampir ke kios ikah hias milik Tunggal, yang di mana ia juga membeli ikan yang dijualnya.
"Di kios ikan dia sempat bilang pesen ikan sepat dua dan ikan lele lima itu seharga Rp 15 ribu. Dia ngasih uang Rp 50 ribu. Saya belum ada kembalian, tapi kata dia pegang aja," ceritanya.
Tunggal mengatakan, Yudi juga menitipkan tasnya di kios miliknya sebelum pergi membeli ayam goreng.
Saat hendak pergi membeli ayam goreng, Yudi pun mengajak Malika untuk menemaninya.
Saat itu, Malika sedang bermain air di bak.
Baca juga: Hendak Culik Bocah 2,5 Tahun, Wanita Asal Sukaraja Bikin Warga Bingung, Polisi Ungkap Kondisi Pelaku
Ardia pun mengetahuinya ketika Yudi membawa Malika pergi untuk membeli ayam goreng.
"Ardia melihat kalau si Yudi dan anak saya lurus berarti dia bohong. Kalau belok berarti dia bener, ternyata bener mereka belok," tambahnya.
Melihat Malika yang dibawa Yudi, Ardia langsung menanyakan keberadaannya ke adik-adiknya.
Iapun menceritakan bahwa Yudi membawa Malika untuk menemaninya membeli ayam goreng.
Keluarga pun panik dan langsung mencarinya.
"Tapi sudah lama sekali enggak ada. Sekitar pukul 15.00 WIB, saya langsung cari," katanya.
Baca juga: Tak Kuat Tahan Malu di Kampung, Pria di Cikarang Ngaku di Culik Hingga Dirampok: Mukanya Bonyok
Pihak keluarga pun berupaya mencarinya dngan menanyakan sosok Yudi kepada lapak-lapak yang berada disekitarannya.
Tetapi mereka tidak ada yang mengenal Yudi.
Lalu, dengan kejadian ini, adik ipar Tunggal memintanya untuk mengecek rekaman CCTV yang berada di dekat penjual ayam goreng.
Setelah dilakukan pengecekan, ia melihat bahwa Malika dibawa Yudi dengan menggunakan bajaj biru.
"Kejadian hari Rabu, dua hari kemudian kita bikin laporan ke Polres Jakarta Pusat," pungkasnya.
Ciri-ciri pelaku
Dengan kejadian ini, Tunggal pun mengungkap ciri-ciri Yudi yang menculik anaknya itu.

Tunggal mengungkapkan bahwa Yudi sering menggunakan pakaian lengan panjang dan topi.
"Dia itu sering pakai baju lengan panjang dan topi hitam. Kalau lagi nyari rongsokan bajunya selalu terbalik," katanya saat ditemui TribunJakarta.com di lokasi pada Senin (19/12/2022).
Selain itu, ciri-ciri lainnya yaitu ada pada fisik Yudi.
Menurutnya, Yudi memiliki sejumlah luka di tubuhnya.
"Ada luka di pipi dan telapak kakinya kutu air. Dia sehari-hari kerja sebagai pemulung," tambahnya.
Pengakuan sopir bajaj
Ternyata, keluarga Tunggal sudah mengenal Yudi sejak lama.
Baca juga: Alasan Mantan Napi Culik dan Ancam Jual Anak Pacar, Pelaku Minta Jaminan Sertifikat Tanah dan Uang
Bahkan, mereka juga sudah dekat.
"Warga enggak ada yang mengenal. Katanya dia tinggal di deket asrama sini. Bilangnya ngontrak, tapi pas saya cek enggak ada," pungkasnya.
Lalu, dengan kejadian ini pihak kepolisian juga memeriksa sopir bajaj yang saat itu membawa Yudi dan Malika.
Kepada keluarga, pihak kepolisian mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mengintrogasi sopir bajaj tersebut.
"Polisi sudah menanyakan tukang bajaj-nya. Diteken tuh sopir bajajnya ditanya-tanyain dari jam setengah 12 malem sampai jam 4 subuh. Terus ditanyain akhirnya dia mau ngomong. Titik terakhir dia turunin adanya di Stasiun Kota," cerita Oni kepada TribunJakarta.com pada Senin (19/12/2022).
Selain itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin mengatakan sopir bajaj itu mengalami keterbelakangan mental.
Baca juga: Tidak Terima Dicerai, Pria di Blora Bayar Orang untuk Culik Istri Setelah Sidang
Dari kondisinya itu, sehingga pihak kepolisian tidak mendapatkan informasi yang jelas.
"Ini juga yang jadi kendala kami dalam melakukan pemeriksaan. Sopir Bajaj ini bukan sopir asli, sopir tembak. Dan punya riwayat keterbelakangan mental," jelasnya.
13 hari belum ketemu
Hingga hari ini sejak kejadian tersebut, pencarian dari pihak kepolisian masih belum mendapatkan hasil.
Kombes Pol Komarudin mengatakan bahwa terkait kasus tersebut, pihaknya masih minim informasi.
"Kendalanya kita minim bukti informasi. Jadi gini kalau dilihat dari rekaman CCTV itu timelinenya itu kejadian tanggal 7 jam 10 pagi," ucap Komarudin kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (19/12/2022).
Menurut sopir bajaj, kata Kombes Pol Komarudin Yudi dan Malika diturunkan i kawasan Stasiun Jakarta Kota.
Baca juga: Demi Culik Istri, Suami di Blora Nekat Sewa Penculik Bayaran Rp 50 Juta, Berawal dari Surat Cerai
Bahkan, pihak kepolisian juga memeriksa CCTV yang berada di kawasan itu.
"Sangat disayangkan sampai ke titik di dekat Stasiun Kota kami tidak mendapatkan CCTV yang bisa kita ambil," katanya.
Bahkan, polisi juga akan berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) guna mencari identitas pelaku.
"Kita hanya bisa menggambarkan dari orang orang yang memang sering melihat, kemudian ciri-ciri khusus masih kita gambarkan," pungkasnya.