Polisi Tembak Polisi

Ferdy Sambo Kecewa dan Sebut Saksi Ahli Kriminologi Subjektif, Pengamat: ya Memang Harusnya Begitu

Ahli Hukum Pidana Chudry Sitompul menanggapi pernyataan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi soal kesaksian Saksi Ahli Kriminologi Muhammad Mustopa.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
Kolase Kompas TV
Ahli Hukum Pidana Chudry Sitompul menanggapi pernyataan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi soal kesaksian Saksi Ahli Kriminologi Muhammad Mustopa. 

Ferdy Sambo dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (11/20/2022) menyebut bahwa keterangan Muhammad Mustopa cenderung subjektif.

"Yang pertama bantahan terhadap, mohon maaf ahli kriminolog, karena sangat disayangkan apabila kontruksi yang dibangun oleh penyidik adalah konstruksi yang tidak secara menyeluruh diberikan kepada ahli, sehingga hasilnya juga tidak komperhensif dan justru subjektif," kata Ferdy Sambo.

"Di mana penyidik ini menginginkan semua dalam rumah itu harus jadi tersangka, sekali lagi mohon maaf," tambahnya.

Ia juga menegaskan kalau pemerkosaan yang dilakukan kepada Putri Candrawathi di Magelang memang benar terjadi.

"Kemudian terkait tanggapan kejadian di Magelang yang tadi ahli menyampaikan bahwa tidak mungkin itu terjadi, saya pastikan itu terjadi, dan tidak mungkin akan saya berbohong masalah kejadian tersebut. Karena ini menyangkut istri saya," tegas Ferdy Sambo sambil menatap Muhammad Mustopa dengan tajam.

Baca juga: Kriminolog Sebut Pelecehan Tak Bisa Jadi Motif, Putri Candrawathi Menangis: Pahami Perasaan Saya

Sementara itu, Putri Candrawathi sampai menangis saat membantah pernyataan Muhammad Mustopa.

Ia menegaskan kalau dirinya tidak mengetahui soal penembakan tersebut.

"Mohon maaf sebelumnya Prof, bahwa saya tidak pernah mengetahui suami saya, Bapak Ferdy Sambo akan ke Duren Tiga, dan juga tidak mengetahui peristiwa penembakan tersebut, karena saya sedang berada di dalam kamar tertutup dan sedang beristirahat," kata Putri Candrawathi.

Putri Candrawathi juga menyayangkan bahwa Muhammad Mustopa hanya membaca BAP dari satu sumber saja.

"Saya juga menyayangkan kepada bapak, selaku ahli kriminologi hanya membaca BAP dari satu sumber saja. Karena saya berhadap bapak bisa memahami perasaan saya sebagai seorang perempuan korban kekerasan seksual, ancaman, dan penganiayaan. Terimakasih," katanya sambil menunduk dan suaranya seperti sedang tangis.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved