Polisi Tembak Polisi

Autopsi Jenazah Brigadir J Selama Dua Jam, Arif Rahman Sempat Ditunjukkan Kondisi Korban: Ada 4 Luka

Arif Rahman, salah satu perwira yang saat itu mengawal autopsi tersebut menggambarkan situasi di ruangan autopsi. Bahkan, ia juga sempat melihat

Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Empat terdakwa obstraction of justice atau perintangan penyidikan tewasnya Yoshua yakni Agus Nurpatria, Chuck Putranto, Baiquni Wibowo dan Arif Rahman Arifin dihadirkan jaksa dalam sidang terdakwa Eliezer Pudihang Lumiu, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf, di PN Jakarta Selatan, Senin (28/11/2022). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Proses autopsi jenazah Brigadir J di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, berlangsung selama 2 jam.

Arif Rahman, salah satu perwira yang saat itu mengawal autopsi tersebut menggambarkan situasi di ruangan autopsi.

Bahkan, ia juga sempat melihat beberapa luka dan sejumlah orang yang berada di dalam ruangan itu.

Diketahui, Arif Rahman menjadi satu di antara perwira yang ditugaskan mengawal proses autopsi jenazah Brigadir J pada 8 Juli 2022 malam.

Tak hanya dia, ada Eks Kabaggakum Biro Provos Divisi Propam Polri Kombes Susanto beserta anggotanya.

"Di RS tersebut saksi bertemu dengan siapa?" tanya Majelis Hakim PN Jakarta Selatan kepada Arif dalam persidangan di PN Jakarta Selatan, Kamis (22/12/2022).

"Di luar ruangan, di luar ruang gedung autopsi ada Kombes Susanto dengan anggota provos lebih dari 4 orang," jawab Arif.

Saat itu, Arif pun diajak Kombes Susanto untuk masuk ke dalam ruangan autopsi melihat jenazah Brigadir J.

Di sana, dia melihat dua penyidik Polres Jakarta Selatan yang salah satunya Ipda Arsyad.

"Ada penyidik dua orang dari Polres Selatan. Namanya Ipda Arsyad dan satu lagi saya tidak tahu," jelas Arif.

Kemudian, Arif pun melihat ada 7 dokter yang sedang mulai melakukan persiapan proses autopsi jenazah Brigadir J.

Adapun lima orang di antaranya terlihat masih dokter muda.

"Ada dokter autopsi 2 orang, kemudian ada dokter muda itu ada 5 orang. Begitu sampai menghadap Pak Santo langsung diajak ke dalam, begitu sampai di dalam dokter itu seperti yang sudah siap-siap memulai. Jenazah sudah di atas meja autopsi sudah bersih, tidak menggunakan baju lagi," beber Arif.

Baca juga: Profil Mahrus Ali Saksi Ahli yang Ringankan Kubu Ferdy Sambo, Sebut Pembunuhan Yosua Bukan Berencana

Saat itu, Arif mengaku sempat melihat luka jenazah Brigadir J yang dibantu oleh salah satu tim dokter yang belakangan diketahui Ahli Forensik & Medikolegal, Farah Primadani Karouw.

"Darahnya masih ada, luka-lukanya keliatan waktu saksi masuk?" tanya Hakim.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved