Polisi Tembak Polisi
Autopsi Jenazah Brigadir J Selama Dua Jam, Arif Rahman Sempat Ditunjukkan Kondisi Korban: Ada 4 Luka
Arif Rahman, salah satu perwira yang saat itu mengawal autopsi tersebut menggambarkan situasi di ruangan autopsi. Bahkan, ia juga sempat melihat
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Proses autopsi jenazah Brigadir J di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, berlangsung selama 2 jam.
Arif Rahman, salah satu perwira yang saat itu mengawal autopsi tersebut menggambarkan situasi di ruangan autopsi.
Bahkan, ia juga sempat melihat beberapa luka dan sejumlah orang yang berada di dalam ruangan itu.
Diketahui, Arif Rahman menjadi satu di antara perwira yang ditugaskan mengawal proses autopsi jenazah Brigadir J pada 8 Juli 2022 malam.
Tak hanya dia, ada Eks Kabaggakum Biro Provos Divisi Propam Polri Kombes Susanto beserta anggotanya.
"Di RS tersebut saksi bertemu dengan siapa?" tanya Majelis Hakim PN Jakarta Selatan kepada Arif dalam persidangan di PN Jakarta Selatan, Kamis (22/12/2022).
"Di luar ruangan, di luar ruang gedung autopsi ada Kombes Susanto dengan anggota provos lebih dari 4 orang," jawab Arif.
Saat itu, Arif pun diajak Kombes Susanto untuk masuk ke dalam ruangan autopsi melihat jenazah Brigadir J.
Di sana, dia melihat dua penyidik Polres Jakarta Selatan yang salah satunya Ipda Arsyad.
"Ada penyidik dua orang dari Polres Selatan. Namanya Ipda Arsyad dan satu lagi saya tidak tahu," jelas Arif.
Kemudian, Arif pun melihat ada 7 dokter yang sedang mulai melakukan persiapan proses autopsi jenazah Brigadir J.
Adapun lima orang di antaranya terlihat masih dokter muda.
"Ada dokter autopsi 2 orang, kemudian ada dokter muda itu ada 5 orang. Begitu sampai menghadap Pak Santo langsung diajak ke dalam, begitu sampai di dalam dokter itu seperti yang sudah siap-siap memulai. Jenazah sudah di atas meja autopsi sudah bersih, tidak menggunakan baju lagi," beber Arif.
Baca juga: Profil Mahrus Ali Saksi Ahli yang Ringankan Kubu Ferdy Sambo, Sebut Pembunuhan Yosua Bukan Berencana
Saat itu, Arif mengaku sempat melihat luka jenazah Brigadir J yang dibantu oleh salah satu tim dokter yang belakangan diketahui Ahli Forensik & Medikolegal, Farah Primadani Karouw.
"Darahnya masih ada, luka-lukanya keliatan waktu saksi masuk?" tanya Hakim.