Wilayah Jabodetabek Berpotensi Alami Badai Dahsyat, Perusahaan Diimbau Terapkan WFH
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengimbau kepada perusahaan swasta untuk bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH).
Disebutkan Badai Squall Line akan terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
“Berdasarkan hasil kajian kami di BRIN, badai squall line ketika menyeberang Selat Sunda, maka multisel badai dapat mengalami multiplikasi energi dan mengalami penggabungan sehingga menjadi badai yang meraksasa di atas Jabodetabek. Mekanisme inilah yang harus diwaspadai,” tulisnya.
Lalu apakah itu Badai Squall Line? Dikutip dari jurnal Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika fenomena Squall line merupakan fenomena Mesoscale Convektive System (MCS) yang berbentuk linier dengan panjang lebih dari 250 km.
Fenomena ini jarang terjadi di Indonesia dan dapat dideteksi dengan menggunakan Radar Cuaca.
Menurut Maddox fenomena Tropical Squall merupakan fenomena MCS yang berbentuk linier dengan panjang lebih dari 250 km yang tumbuh di daerah tropis.
Fenomena ini dapat menimbulkan hujan lebat disertai angin kencang apabila melampaui batas normal.
Tropical squall line terdiri dari sederetan awan kumulonimbus yang terbentuk di tepi wilayah downdraft yang luas.
Sistem squall line menampilkan pola aliran udara relatif yang serupa dalam
karakteristik umumnya dengan pola aliran squall line yang dijelaskan sebelumnya oleh Hamilton dan Archbold (1945)
Ada empat klasifikasi peembentukan squall line: broken line squall lines, back-building squall lines, broken-areal squall lines, embedded-areal squall lines.
Berdasarkan penelitian keberadaan squall line sangat berbahaya untuk penerbangan karena terdapat wind shear yang kuat di dalam awan.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Badai Dahsyat Berpotensi Terjang Jakarta pada Akhir Tahun, Heru Budi Imbau Perusahaan Terapkan WFH