Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Suami, Mertua dan Ipar yang Bunuh IRT Sempat Mau Kelabuhi Polisi, Pelaku Terancam Hukuman Mati

mereka juga sempat merekayasa pembunuhan tersebut dan menjadi seolah-olah korban melakukan bunuh diri. Tetapi, pihak kepolisian tidak mudah terkecoh

Penulis: Reynaldi Andrian | Editor: Damanhuri
Kolase/DOK. POLRES LOMBOK TENGAH
Pelaku pembunuhan berencana terhadap seorang istri yang juga IRT dilakukan oleh suami, mertua dan iparnya di Lombok, NTB dipicu karena tak mau buatkan kopi dan mereka berupaya untuk merekayasa kasus pembunuhan tersebut dengan cara menggantung jasadnya yang menjadi seolah-olah korban mengakhiri hidupnya 

Dari ketiganya, mereka memiliki perannya masing-masing saat menghabisi nyawa FS di kediamannya.

Pada Selasa (3/1/2023) sekitar pukul 06.30 WIB, MR baru saja pulang dari hutan mengantar ayahnya.

MR pun langsung meminta FS untuk membuatkannya kopi.

Tetapi, FS disebut menghiraukan MR saat itu.

Pelaku seketika langsung marah hingga memukul pipi korban.

Gara-gara tak mau buatkan kopi untuk suaminya, ibu rumah tangga berusia 19 tahun tewas di tangan suami, ibu mertua, dan kakak ipar.
Gara-gara tak mau buatkan kopi untuk suaminya, ibu rumah tangga berusia 19 tahun tewas di tangan suami, ibu mertua, dan kakak ipar. (Polres Lombok Tengah)

Bahkan ia juga mencekik dan mendorong FS.

"Adapun peran masing-masing pelaku yakni MR suami korban mencekik leher korban menggunakan tangan, kemudian S kakak ipar korban menahan kaki dengan mengikat kaki korban, sehingga korban tidak bisa melakukan perlawanan," kata Redho.

Lalu, S mengambil tali untuk mengikat FS.

Ia mengambil tali tersebut dari dapur rumahnya yang digunakan untuk menjerat leher FS.

Selain pembunuhan tersebut sudah terencana, mereka pun berupaya untuk merekayasanya.

FS pun digantung menggunakan tali itu, yang menjadi seolah-olah FS telah mengakhiri hidupnya sendiri.

Baca juga: Ngaku Dapat Bisikan Gaib, Pemuda 25 Tahun Tega Bunuh Kedua Orangtuanya, Korban Dikunci Usai Dihabisi

Saat itu, kondisi FS masih hidup dan tampak lemas, tetapi mereka yakini korban sudah meninggal dunia.

Lalu, peran SA memegang kaki FS agar tergantung.

"Setelah diyakini meninggal. Kemudian bersama-sama, MR memegang kepalanya, ibu S memegang ketiak, dan SA ipar memegang kaki untuk menggantung korban agar terlihat seperti bunuh diri," kata Redho.

Korban ditemukan adik ipar

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved