Viral di Medsos

5 Fakta Dokter Tak Sengaja Rekam Penampakan Kota Gaib Saranjana, Gedung Tinggi Samar-samar Terlihat

Foto Dokter Devi sedang berada di Bukit Mamake, Kotabaru, Kalimantan Selatan. Terlihat ada penampakan gedung-gedung tinggi yang diduga Kota Saranjana

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
kolase Instagram
Foto Dokter Devi sedang berada di Bukit Mamake, Kotabaru, Kalimantan Selatan. Terlihat ada penampakan gedung-gedung tinggi yang diduga sebagai Kota Saranjana 

Padahal, Kota Saranjana di alam nyata secara administratif tidak ada di Kabupaten Kotabaru.

Dilansir dari Banjarmasin Post, cerita ini melegenda dari mulut ke mulut hingga sekarang.

Konon, Kota Saranjana dihuni makhluk astral atau tak kasat mata, berupa jin muslim.

Namun, ada pula yang mengatakan, Kota Saranjana dihuni manusia namun yang telah menggaib.

Kabar yang beredar dari mereka yang pernah masuk ke kota itu, kotanya sangat maju dengan jalan raya yang lebar, gedung perumahan yang megah dengan pagar rumah tinggi.

Sistem pemerintahannya kerajaaan, mayoritas penduduknya beragama Islam.

Foto Dokter Devi sedang berada di Bukit Mamake, Kotabaru, Kalimantan Selatan. Terlihat ada penampakan gedung-gedung tinggi yang diduga sebagai Kota Saranjana
Foto Dokter Devi sedang berada di Bukit Mamake, Kotabaru, Kalimantan Selatan. Terlihat ada penampakan gedung-gedung tinggi yang diduga sebagai Kota Saranjana (kolase Instagram)

Ada di Peta Belanda

Tak cuma itu, fakta berikutnya terkait Kota Saranjana juga diungkap seorang dosen FKIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Jurusan Sejarah, Mansyur.

Ia mencoba menganalisa Kota Saranjana, dari perspektif historis ilmiah.

Melalui tulisannya di akun Facebooknya Sammy 'xnyder Istorya, Mansyur yang juga mantan seorang jurnalis menulis tentang Saranjana.

Menurut dia, ada tiga versi lokasi Saranjana hasil penelusurannya.

Pertama, di Kotabaru, Kalimantan Selatan, versi kedua di Teluk Tamiang, Pulau Laut dan ketiga di sebuah bukit kecil yang terletak di Desa Oka-Oka Kecamatan Pulau Laut Kelautan, Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Dari perspektif historis menurut Mansyur Saranjana adalah fakta.

Sebab, Salomon Muller, naturalis berkebangsaan Jerman dilahirkan di Heidelberg, dalam petanya berjudul "Kaart van de Kust-en Binnenlanden van Banjermasing behoorende tot de Reize in het zuidelijke gedelte van Borneo" (peta wilayah pesisir dan pedalaman Borneo), tahun 1845 mengambarkan bahwa terdapat wilayah yang ditulisnya sebagai Tandjong (hoek) Serandjana.

Tandjong ini terletak di sebelah selatan Pulau Laut, tepatnya berbatasan dengan wilayah Poeloe Kroempoetan (Pulau Kerumputan) dan Poeloe Kidjang.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved