Mengintip Aktivitas Warga di Desa Wisata Ciderum Bogor, Sampah Plastik Disulap Jadi Kerajinan Unik
Sampah plastik yang sering kita buang disulap menjadi kerajinan unik oleh warga di Desa Wisata Ciderum, Kabupaten Bogor.
Penulis: Wahyu Topami | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu Topami
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CARINGIN - Sampah plastik yang sering kita buang disulap menjadi kerajinan unik oleh warga di Desa Wisata Ciderum, Kabupaten Bogor.
Sejak November 2022, warga di Desa Wisata Ciderum, Desa Ciderum, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor ini sudah mulai memanfaatkan limbah sampah menjadi kerajinan tangan yang bernilai ekonomis.
Hal ini dlakukan warga bukan sema-mata mencari pundi-pundi rupiah saja, namun untuk mengurangi sampah plastik yang berada dialrian sungai Cisadane.
Sampah-sampah yang mereka pungut dari sungai Cisadane tidak serta-merta akan dibuang tempat pembuangan sementara (TPS) lalu dibakar, tapi akan diolah kembali menjadi barang-barang yang bermanfaat.
"Memang setiap sampah yang dipungut di aliran sungai Cisadane akan ditaruh ke TPS, tapi itu akan dipilah dulu tidak langsung dibakar, kecuali sampah yang sudah tidak bisa dijadikan nilai ekonomis maka akan dibakar," ujar Beni Herdiansyah selaku Ketua Desa Wisata Ciderum.
Pada mulanya sampah yang berada di TPS Tajug Desa Wisata Ciderum itu sampah-sampah hasil pungutan dari sungai Cisadane dan lingkungan masyarakat, tapi sekarang pengelola Desa Wisata Ciderum sudah bekerja sama dengan warga guna sampahnya dikumpulkan dan dikelola kembali,
"Awalnya pada November 2022 lalu, hanya ada 17 Keluarga yang mau sampahnya kami kelola, sekarang sudah mencapai 50 Keluarga," ungkapnya.

Sistem yang mereka gunakan yaitu setiap dua hari sekali pengelola Desa Wisata Ciderum akan mengambil sampah-sampah yang dihasilkan oleh warga dengan cara mendatangi rumahnya lalu mengangkut sampahnya ke TPS kemudian diolah.
Sampah yang sudah berada di TPS akan dipilah kembali menjadi tiga bagian yaitu Organik, anorganik dan residu.
"Sampah residu ini kita bakar sampai nilai residunya menjadi nol, lalu abunya kita jadikan kompos atau kita jual ke warung-warung guna keperluan mencuci piring," imbuhnya.
Sampah organik biasanya akan dibuat menjadi pupuk kompos, magot yang hasilnya akan dimanfaatkan oleh warga sekitar.
Sementara itu, sampah anorganik seperti plastik, kayu, kain akan dijadikan kerajinan seperti baju plastik, tikar, tas, bunga pasti, baju hasil sisaan kain bekas yang ditambah beberapa bahan lagi agar sempurna, gantungan kunci berbahan kain sisaan kecil, celengan bambu dan masih banyak lainnya.
Hasil dari pengolahan sampah organik ini akan dikelola lagi oleh divisi pertanian yang berada di struktural Desa Wisata Ciderum tersebut, seperti magot untuk hewan ternak dan pupuk untuk lahan pertanian.
"Sementara ini hasil pengolahan sampah organik kita manfaatkan untuk divisi yang berada struktural Desa Wisata, selebihnya ada yang kita beri untuk masyarakat karena sebenarnya tidak semua masyarakat langsung menerima kompos, banyak juga yang masih menggunakan pupuk kimia," sambungnya pada TribunnewsBogor.com
Desa Wisata Ciderum
Kabupaten Bogor
TribunnewsBogor.com
berita terkini Bogor
sampah plastik
Beni Herdiansyah
Aktivis Kena Teror Gara-gara Isu Truk Tambang di Bogor, Dedi Mulyadi Pasang Badan: Ini Ultimatum! |
![]() |
---|
Antisipasi Pohon Tumbang, Pemerintah Kabupaten Bogor Lakukan Pemangkasan |
![]() |
---|
Terkuak Penyebab Kecelakaan Truk Box di Tanjungsari Bogor, Sopir Gran Max Terjepit Ruang Kemudi |
![]() |
---|
Curhat Pengrajin Ecoprint di Cibinong Bogor Beralih ke Online Shop, Putar Otak Karena Penjualan Lesu |
![]() |
---|
Tinjau Klinik Utama Parung, Bupati Bogor Pastikan Pelayanan Kesehatan Berjalan Optimal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.