Jembatan Cikereteg Ditutup, Tempat Oleh-oleh Disepanjang Jalan Raya Bogor-Sukabumi Mati Suri

Pantauan TribunnewsBogor.com beberapa warung memilih untuk tutup, beberapa diantaranya masih tetap buka walaupun sepi pengunjung.

Penulis: Wahyu Topami | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor/WahyuTopami
Tempat Oleh-oleh di Jalan Raya Bogor-Sukabumi, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor sepi usai Jembatan Cikereteg longsor, Selasa (7/3/20223) 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu Topami 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CARINGIN - Tempat oleh-oleh di Jalan Raya Bogor-Sukabumi mengalami inflasi yang cukup parah usai ditutupnya akses jalan raya Bogor-Sukabumi imbas longsor di Jembatan Cikereteg.

Pantauan TribunnewsBogor.com beberapa warung memilih untuk tutup, beberapa diantaranya masih tetap buka walaupun sepi pengunjung.

Salah satu pemilik warung oleh-oleh, Dasuki, mengaku bingung dengan situasi seperti ini.

"Sepi si sepi, kalau tutup kaya yang lain bingung mau ngapain lagi, jadi ya tetap jualan aja walaupun sepi," ungkapnya.

Bagi Dasuki hal semacam ini baru pertama kalinya ia rasakan.

"Baru pertama si ini, sepi banget semenjak jalan ditutup aja," ujarnya, Selasa, (7/3/2023).

Baca juga: Saya Butuh Kerja Curhat Juru Parkir Usai Akses Jalan Terputus Akibat Jembatan Cikereteg Longsor

Tempat Oleh-oleh di Jalan Raya Bogor-Sukabumi, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.
Tempat Oleh-oleh di Jalan Raya Bogor-Sukabumi, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor. (TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami)

Dirinya juga mengatakan kalau biasanya pembeli ini kebanyakan dari orang yang melintasi jalanan ini.

"Biasanya pembeli di sini orang-orang yang lewat kaya dari Jakarta, Sukabumi," sambungnya.

Namun kini orang-orang lewat tersebut tidak bisa beraktivitas seperti sebelumnya. Imbasnya warung miliknya tersebut hanya dibeli oleh orang-orang tertentu saja.

"Sekarang yang beli ya orang-orang yang sudah tau aja, karena kalau orang baru ga mungkin sebab jalannya ditutup," paparnya pada TribunnewsBogor.com.

Penurunan omset yang dirasakan Dasuki secara presentase sangat besar, pihaknya mengatakan kalau penurunannya sangat drastis.

"Omset jelas menurun drastis, kalau hari-hari biasa menurun 60 sampai 70 persen ya, tapi kalau weekend lebih para lagi, 80 persen malah. Karena sebelumnya kalau weekend kita ramai," pungkasnya.

Dengan pendapatan yang tidak seberapa, jualannya juga semakin hari semakin berkerut membuat dirinya berharap agar pembangunan jembatan Cikereteg tersebut segera rampung.

"Apapun caranya, pengennya si mudah-mudahan cepat selesai. Karena dampaknya bukan ke kita aja tapi ke yang lain juga," tutupnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved