Depo Pertamina Plumpang Terbakar

Tetes Air Mata Pengungsi Tragedi Plumpang, Kini Kehilangan Tempat Tinggal : Sedih Kalau Diceritain

tercatat jumlah pengungsi korban terbakarnya Depo Pertamina Plumpang sebnayak 214 jiwa akibat kebakaran dahsyat di Depo Pertamina Plumpang.

|
Penulis: Damanhuri | Editor: khairunnisa
Koalse Tribun Bogor/Tribun Jakarta/Warta Kota
Tetas Air Mata Pengungsi Tragedi Plumpang, Kini Kehilangan Tempat Tinggal : Sedih Kalau Diceritain 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Ratusan warga di Jakart Utara kini terpaksa harus tinggal di pengungsian lantaran rumah yang biasa mereka huni hancur akibat kebakaran dahsyat di Depo Pertamina Plumpang.

Menurut data BPBD DKI hingga Senin (6/3/2023), tercatat jumlah pengungsi korban terbakarnya Depo Pertamina Plumpang sebnayak 214 jiwa.

Rinciannya di Kantor PMI Jakarta Utara sebanyak 186 jiwa dan RPTRA Rasella berkurang 12 jiwa, sehingga menjadi 28 jiwa.

Kemudian berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, korban meninggal berjumlah 18 jiwa.

Selanjutnya 37 jiwa sedang dalam penanganan tim medis di rumah sakit. Rinciannya di RSCM 1 jiwa, RSPP 24 jiwa, RS Pelabuhan 3 jiwa, RSUD Tugu 1 jiwa, RSUD Koja 1 jiwa, RS Yarsi 2 jiwa, RS Firdaus 1 jiwa, RS Pertamina Jaya 2 jiwa dan RS Pekerja 2 jiwa.

Baca juga: Keluarga Asal Kota Bogor jadi Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Sang Adik Ungkap Kesedihan

Tragedi Plumpang ini menyisakan duka cukup mendalam bagi para korban.

Bukan hanya harta bendanya yang ludes dilalap api, namun sejumlah nyawa ikut melayang dalam musibah kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) lalu itu.

Seperti halnya yang dirasakan Rohayah, salah satu korban Tragedi Plumpang.

Wanita berusia 53 tahun itu kini hanya bisa pasrah menerima kenyataan dan tinggal di pengungsian usai rumahnya terkenna dampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang.

Dia tak tahu entah sampai kapan tinggal di pengungsian.

Sementara itu, suaminya yakni Wikaya (56) tengah menderita sakit stoke.

"Belum tahu. Belum dengar sampai kapan di pengungsian," kata wanita yang tinggal di RT 6 RW 1, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara tersebut.

Dengan mata berkaca-kaca, Rokayah pun saat ini tengah kebingungan jika batas waktu mengungsi sudah berakhir.

"Seandainya udah ada batas waktu (pengungsian). Saya pergi kemana. Rumah rusak," kata dia sambil menahan tetes air mata yang nyaris jatuh dari kelopak mata seorang ibu beranak dua tersebut.

Baca juga: Anaknya Belum Ditemukan, Ibu Korban Kebakaran Plumpang Asal Bogor Berharap Ada Mukzijat

Puing-puing bangunan sesuai kebakaran Depo Pertamina Plumpang di wilayah Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.
Puing-puing bangunan sesuai kebakaran Depo Pertamina Plumpang di wilayah Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara. (Warta Kota/Nurmahadi)

Rohayah menjelaskan, kondisi rumahnya tak begitu hancur setelah insiden kebakaran itu.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved