Terpisah dari Orangtua Kandung Sejak Bayi, Pelajar yang Tewas di Simpang Pomad Diurus Ayah Angkat

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, SUKARAJA - Nasib nahas menimpa AS (16) seorang pelajar kelas 10 SMK Bina Warga Kota Bogor.

AS meregang nyawa secara tragis lantaran terkena sabetan senjata tajam oleh orang tak dikenal saat pulang sekolah di Lampu Merah Simpang Pomad, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jumat (10/3/2023).

Korban sudah terpisah dengan orangtua kandungnya sejak bayi hingga dibesarkan oleh ayah angkatnya di Kampung Cijujung Tengah, Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.

Bahkan, AS sudah tidak tinggal bersama orang tuanya sejak masih bayi di sebuah rumah yang berada di sebuah gang sempit dengan ukuran bangunan yang jauh dari kata mewah.

"Kasian bapaknya engga ada, kalau ibunya masih ada di Bojonggede kerja. Di sini di rawat sama Pak Ja'i jadi tinggalnya sama bapak dan ibu angkat sejak usia tiga bulan," ujar tetangga korban, Sri Indari (48) di kediaman korban, Sabtu (11/3/2023).

Baca juga: Air Mata Tetangga Menetes Kenang Sosok Pelajar yang Tewas di Simpang Pomad, Siswa Topi Kunig Diburu

Orang tua angkat korban pun bukanlah merupakan orang yang mapan dalam hal ekonomi.

Sri Indari mengungkapkan, pada saat itu ibu kandung korban tidak sengaja bertemu dengan Bapak Ja'i.

Baca juga: Beredar Video Pelaku yang Tewaskan Pelajar di Simpang Pomad Bogor Tertangkap, Ini Fakta Sebenarnya

Kondisi ibu kandung korban saat itu sedang goyah dalam hal ekonomi sehingga menitipkan AS pada keluarga Bapak Ja'i.

"Pak Ja'i kerjanya petugas kebersihan di pabrik, upahnya engga begitu besar, tapi beliau emang jiwa sosialnya tinggi, setiap dimintain tolong itu selalu bantu, udah gitu tanpa pamrih," ungkapnya.

Namun nahas, nyawanya direnggut oleh orang tak bertanggung jawab tanpa ada pri kemanusiaan sedikit pun.

Kini AS telah beristirahat dengan tenang di tempat pemakaman umum yang tak jauh dari kediamannya di Kampung Cijujung Tengah, Desa Cijujung, Kabupaten Bogor.