Pelajar SMA Tewas Dibacok

Buntut Pelajar Tewas di Simpang Pomad Bogor, Visi Kota Ramah Keluarga Dipertanyakan Komisi IV DPRD

Visi Kota Bogor sebagai Kota Ramah Keluarga disoroti Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor, Akhmad Saeful Bakhri.

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Yudistira Wanne
Istimewa
Ilustrasi Gus M yang menyoroti visi Kota Ramag Keluarga pasca tewasnya pelajar di Kota Bogor. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR UTARA - Visi Kota Bogor sebagai Kota Ramah Keluarga disoroti Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor, Akhmad Saeful Bakhri.

Gus M, sapaan akrabnya menyoroti visi tersebut usai tewasnya satu pelajar di Simpang Pomad, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.

Kata Gus M, dengan kejadian ini, visi Kota Ramah Keluarga yang saat ini memang kerap menjadi tagline dinilai masih banyak Pekerjaan Rumah (PR) nya dibanding implementasinya.

"Kunci utama permasalahan yg terjadi pada anak adalah dalam pola pengasuhan di keluarga. Artinya ketika visi Kota Bogor sebagai Kota Ramah keluarga, maka masih banyak PR dalam menguatkan peran keluarga agar menjadi keluarga yang memiliki ketahanan fungsi," kata Gus M kepada TribunnewsBogor.com, Senin (13/3/2023).

Gus M menjelaskan, dengan visi itu seharusnya anak mendapat hak dan perlindungannya secara maksimal.

Tidak hanya dilingkungan keluarga, tetapi dilingkungan tempat dia bermain.

"Di mana, mereka dipastikan atas pemenuhan hak dan perlindungannya.
Selain itu, lingkungan saat kita bicara tentang lingkungan anak. Tentunya, kita bagi yaitu ada lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat di sekitarnya," jelas Gus M.

Baca juga: Dedie Rachim Minta Pembacok Siswa SMK Bogor Dihukum Berat, Desak Nadiem Makarim Blacklist Sekolah

Tandanya, ketika lingkungan tidak menjamin anaknya bermain dengan aman dan nyaman, sambung Gus M, ada yang salah dari implementasi visi tersebut.

Apalagi, kasus ini bukan soal kenakalan remaja saja, melainkan sudah masuk kepada kriminialitas dengan menghilangkan nyawa.

"Semestinya, tidak boleh ada celah kosong dengan pengasuhan yang memang kerap diutarakan," ungkap Gus M.

Baca juga: Kekerasan di Dunia Pendidikan Kerap Terulang, Bima Arya Sebut Ada Sistem yang Salah

Oleh sebab itu, Gus M menilah, bahwa masih banyak PR yang memang harus dikerjakan agar visi Kota Ramah Keluarga di Kota Bogor terasa implementasinya.

Dirinya beranggapan, bahwa harus ada pengawasan yang lebih untuk bisa mewujudkan hal itu.

"Tentunya, harus berbicara secara komperhensif dan ini menjadi tanggung jawab di semua lingkungan tersebut," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved