Akhirnya Pihak Sekolah Bongkar Alasan Pecat Guru Sabil, Ternyata Tak Cuma Karena Kritik Ridwan Kamil

Terungkap alasan pak guru Sabil Fadillah dipecat dari sekolah SMK Telkom Cirebon. Ternyata bukan cuma gara-gara kritik Ridwan Kamil

Penulis: khairunnisa | Editor: Damanhuri
Instagram
Terungkap alasan pak guru Sabil Fadillah dipecat dari sekolah SMK Telkom Cirebon. Ternyata bukan cuma gara-gara kritik Ridwan Kamil 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Akhirnya pihak sekolah yang memecat Sabil Fadillah pengkritik Ridwan Kamil buka suara soal pemecatan yang dilakukannya terhadap sang guru.

Pihak SMK Telkom Cirebon mengungkap alasan memecat guru yang viral karena mengkritik sang Gubernur Jawa Barat di media sosial.

Ternyata, pak guru Sabil telah melakukan dua kali pelanggaran di sekolahnya sebelum viral karena kasus mengkritik Ridwan Kamil.

Dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Instagram SMK Telkom Cirebon, Wakil Kepala Bidang Kurikulum dan SDM SMK Telkom Cirebon Cahya Riyadi blak-blakan.

Ia membeberkan sosok asli Sabil ketika menjadi tenaga pendidik di sekolahnya.

Cahya Riyadi juga menegaskan bahwa pemecatan Sabil Fadillah tidak dilakukan secara serta merta tanpa tedeng aling-aling.

"Pada dasarnya, tidak ada sifat yang tiba-tiba, jadi semuanya merupakan rangkaian," ungkap Cahya Riyadi dilansir pada Jumat (17/3/2023).

Diungkap Cahya, Sabil nyatanya adalah guru yang sudah dua kali melakukan pelanggaran.

Pelanggaran tersebut selalu berkutat pada norma kesopanan.

Pertama, Sabil pernah diadukan oleh orangtua murid karena berkata-kata kasar kepada siswanya di kelas.

"Secara tertulis, ini adalah surat yang ketiga untuk Pak Sabil. Surat pertama di September 2021, SP 1 intinya masih seputar etika, yaitu mengeluarkan kata-kata kasar kepada peserta didik, orangtuanya tidak terima sehingga kita melaporkan ke yayasan dan yayasan mengeluarkan SP1," ungkap Cahya Riyadi.

Baca juga: Dipecat Gara-gara Kritik Pedas Ridwan Kamil, Unggahan Pak Guru Tahun 2016 Disorot, Fans Kang Emil?

Lalu peristiwa kedua, Sabil mendapat surat peringatan karena melanggar aturan sekolah soal guru tidak boleh merokok.

Dan yang paling membuat pihak sekolah gusar adalah saat Sabil sengaja mematikan CCTV agar perbuatannya merokok di sekolah tidak ketahuan.

Hal tersebut diakui pihak sekolah sudah diakui sendiri oleh Sabil.

"Satu bulan kemudian, Oktober 2021, ada kejadian lagi yaitu masih masalah etika. Yang bersangkutan (Sabil) merokok di ruang guru. Kita ada aturan internal, guru tidak boleh merokok. Yang lebih penting, kita ada CCTV untuk mengontrol, dengan sengaja dan diakui (Sabil), mematikan CCTV itu untuk menghapus atau menghilangkan dia sedang merokok, itu ada pengakuannya," ujar Cahya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved