Pelajar SMA Tewas Dibacok

Fakta Pembacokan Pelajar di Bogor, Tukul Kena Hasut Dalang Pembunuhan, Emosi Karena Masalah Pribadi

setelah melihat live Instagram, ketiga pelaku pembacokan itu langsung mencari orang yang diincarnya. Tetapi, mereka tidak mendapatkan apa yang dicari

|
Penulis: Reynaldi Andrian | Editor: Soewidia Henaldi
Istimewa/kolase
Kelompok pembacok pelajar di Kota Bogor ternyata memiliki perannya masing-masing, walaupun sang eksekutor berperan paling vital, tetapi ada sosok lainnya yang ternyata menjadi dalang pembunuhan tersebut 

Mereka berboncengan tiga, yang di mana pengemudinya di berinisial MA dan yang dibonceng di tengah adalah SA.

MA ini juga merupakan pemilik dari sepeda motor tersebut.

Bahkan, ia juga pemilik dari senjata tajam jenis goban yang digunakan untuk membunuh korban, AS di Simpang Pomad.

Lalu, sang eksekutor yang duduk paling belakang adalah ASR alias Tukul.

sudah terhitung 10 hari kasus pembacokan AS pelajar Kota Bogor hingga tewas, pelaku utamanya belum tertangkap, bahkan beberapa pihak akan memberikan sanksi tegas untuk pelaku dan sekolah
sudah terhitung 10 hari kasus pembacokan AS pelajar Kota Bogor hingga tewas, pelaku utamanya belum tertangkap, bahkan beberapa pihak akan memberikan sanksi tegas untuk pelaku dan sekolah (Istimewa kolase)

Ternyata Tukul ini dihasut oleh MA untuk membacok pelajar SMK Bina Warga.

Lalu, pada hari Jumat itu, MA mengajak SA dan Tukul untuk mencari A.

"Dia merasa jengkel saat mereka live," kata Eka kepada TribunnewsBogor.com.

Saat itu, MA yang sedang live Instagram tersulut emosinya oleh A, salah satu siswa dari SMK Bina Warga.

Lalu, MA juga ingin mencari A, tetapi tidak ditemukan.

Bahkan, MA juga tidak sendiri, Tukul dan SA pun ikut terseret dalam pencarian orang yang diincarnya.

Saat itu, Tukul lah yang disuruh oleh MA untuk memegang dan mengeksekusi orang yang diincarnya itu.

Baca juga: Soal Tewasnya Pelajar di Simpang Pomad Bogor, KPAID Sebut Pelaku Harus Dibina Khusus

Tetapi, A tak kunjung ditemukan, sehingga mereka bertemu dengan AS yang kala itu sedang menyebrang jalan.

Dan kebetulan, mereka melihat AS memakai seragam sekolah yang diincarnya, hingga para pelajar itupun tega menyabetkan senjata tajam ke korban hingga tewas.

"Bahkan yang menjadi otak pelaku adalah si pengemudi. Dia yang memiliki masalah dan yang nyuruh pembacokan adalah si pengemudi, dia merasa jengkel saat mereka live. Otaknya sebenarnya pengendara dan permasalahan si pengendara," jelas Eka.

Setelah membacok AS, SA membuang goban tersebut.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved