Pelajar SMA Tewas Dibacok

21 Hari Tragedi Berdarah Simpang Pomad, Polisi Ungkap Psikis Tersangka Tukul usai Bacok Pelajar SMK

Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso mengaku tak menemui kesulitan dalam upaya pencarian pelaku pembacokan pelajar SMK ini.

Penulis: Damanhuri | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
Kolase tribun Bogor/Rahmat Hidayat/tangkapan layar
21 Hari Tragedi Berdarah Simpang Pomad, Polisi Ungkap Psikis Tersangka Tukul usai Bacok Pelajar SMK 

Sebelumnya, aparat kepolisian Polresta Bogor Kota sempat memasang Police Line di lokasi kejadian.

Namun, saat ini garis polisi itu tampaknya sudah dibuka oleh petugas.

Sementara itu, seorang tukang ojek yang biasa mangkal di sekitaran Simpang Pomad mengaku melihat ada yang menangis di TKP pembacokan.

Kesaksian itu diungap seorang warga bernama Sobur.

Pria yang kesehariannya berprofesi sebagai tukang ojek pangkalan itu menceritakan, sejak pertama kejadian hingga saat ini banyak yang datang ke TKP tewasnya pelajar SMK Bina Warga 1 Kota Bogor tersebut.

Menurutnya, mereka yang datang diduga teman-teman dan keluarga alamrhum AS, pelajar korban pembacokan di Simpang Pomad.

Mereka yang datang ada yang sekedar menabur bunga hingga berdoa di lokasi ambruknya tubuh bocah berseragam SMK tersebut.

"Terakhir itu ibu-ibu. Kayanya keluarga korban. Dia bawa bunga terus berdoa disini. Galama dia tabur bunga," jelasnya.

Ia menceritakan, kerabat korban yang datang ke TKP biasanya mereka langsung berjongkok disekitaran tempat pelajar ini bersimbah darah.

Bahkan, ia mengaku melihat ada yang sampai menangis di lokasi kejadian.

"Ada yang datang. Saat itu anak sekolah pakai seragam. Terus dia nulis surat disini. Gak lama langsung nangis dia," ungkapnya.

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved