Viral Pengobatan Ida Dayak

Bahaya Teknik Pengobatan Ida Dayak Diungkap Sejumlah Dokter, Kondisi Saraf dan Otot Bisa Rusak

Beberapa dokter ahli mulai angkat bicara soal fenomena teknik pengobatan yang dilakukan oleh Ida Dayak.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
Kolase
Beberapa dokter ahli mulai angkat bicara soal fenomena teknik pengobatan yang dilakukan oleh Ida Dayak. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM — Beberapa dokter ahli mulai angkat bicara soal fenomena teknik pengobatan yang dilakukan oleh Ida Dayak.

Tentunya di dunia medis, teknik penyembuhan yang dilakukan Ida Dayak ini dianggap bertentangan.

Apalagi Ida Dayak mengklaim bisa menyembuhkan patah tulang dalam waktu sekejap.

Sementara di dunia medis, penyembuhan patah tulang harus dilakukan dengan cara operasi.

Bahkan setelah dioperasi, pasien diharuskan beristirahat dan menjalani perawatan hingga benar-benar sembuh.

Sontak saja teknik pengobatan Ida Dayak ini membuat para dokter ngilu melihatnya.

Hal itu disampaikan oleh Dokter Spesialis Ortopedi Harry Jonathan.

Menurut dia, tidak semua penyakit bisa mendapatkan perlakuan yang sama saat pengobatan.

Apalagi, kondisi pasien yang mengalami tangan bengkok ini biasanya penyebabnya berbeda-beda.

"Kalau kita melihat gerakan seperti itu, seorang dokter pasti akan merasa ngilu, sakit. Karena kondisi kelainan atau deformitas itu penyebabnya banyak. Bisa karena kelainan lahir, ada patah tulang, stroke, tapi di sini itu semua harus kita teliti apa penyebabnya lalu kita putuskan tindakan. Sedangkan di sini dipaksa untuk diluruskan," ujar Harry Jonathan dikutip TribunnewsBogor.com pada Rabu (5/4/2023).

Baca juga: Ngilunya Dokter Ahli Lihat Aksi Ida Dayak Sembuhkan Pasien, Ternyata Ada Bahaya Jangka Panjang!

Hary juga mengingtakan, bahwa sebuah pengobatan sejatinya tidak boleh meninggalkan bekas yang bisa membahayakan di masa depan.

Untuk itu menurut dia, terkait teknik pengobatan yang dilakukan Ida Dayak ini, tentu ada bahaya yang tidak banyak diketahui warga.

"Dalam pengobatan, kasta tertinggi adalah jangan sampai pengobatan yang kita lakukan malah mencederai. Kalau dibilang bahaya atau tidak (pengobatan Ida Dayak) tentu bisa dibilang ada bahaya juga. Karena kan kita tidak tahu kondisi pasien seperti apa," kata Harry Jonathan.

Menurut dia, jika seseorang mengalami kondisi patah tulang, tulang bengkok atau keseleo, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah pemeriksaan rontgen.

Rontgen ini akan berguna untuk mengetahui kondisi tulang pasien, agar bisa menentukan tindakan selanjutnya yang bisa dilakukan.

Dokter Spesialis Ortopedi, Harry Jonathan mengaku ngilu lihat aksi Ida Dayak mengobati pasien patah tulang dan cedera tulang dengan cara dipaksa diluruskan
Dokter Spesialis Ortopedi, Harry Jonathan mengaku ngilu lihat aksi Ida Dayak mengobati pasien patah tulang dan cedera tulang dengan cara dipaksa diluruskan (youtube channel TvOneNews)

Namun jika para pasien tersebut dipaksakan untuk tulangnya diluruskan seperti metode Ida Dayak, maka menurut dr Harry akan ada bahaya jangka panjang.

Bahaya yang bisa saja muncul yaitu bisa saja saraf hingga otot pasien tersebut mengalami kerusakan.

"Di sini tulang dan sendi, manipulasi yang dilakukan di sini adalah sendinya. Dan manipulasi yang dilakukan di tulang. Sebenarnya untuk bisa melakukan ini, kita harus tahu kondisi di dalamnya seperti apa, rontgennya seperti apa. Karena jika kita paksakan, tulangnya lurus, tapi kondisi saraf dan otot bisa rusak," ungkap Harry Jonathan.

Lagipula menurut dr Harry, klaim sembuh dari Ida Dayak itu hanya semu.

Menganggap penyakit patah tulang atau keseleonya sembuh, bisa saja hal tersebut bakal berdampak beberapa waktu ke depan.

Baca juga: Dokter Bedah Tulang Bongkar Praktik Pengobatan Ida Dayak, Beberkan Kejanggalan di Video: Sendi Palsu

Hal itu karena adanya pemaksaan dari sebuah kondisi cedera yang sudah berlangsung sejak lama.

"Apa yang saat itu dilihat sembuh, belum tentu itu yang terjadi sebenarnya. Ketika sebuah kondisi di dalam tubuh sudah berubah dan memakan waktu sekian lama, ketika dipaksa untuk lurus, ada kondisi otot, saraf, sendi dan jaringan lain yang justru bisa semakin rusak," imbuh Harry Jonathan.

"Jadi mungkin digambar itu terlihat lebih lurus. Tapi secara fungsional mungkin bisa kehilangan fungsinya, jadi lemas, layu, atau mungkin lebih lurus tapi berubah bentuknya. Semua pengobatan harus sifat personal, jangan semua dipaksa diluruskan," sambungnya.

Sebelumnya, teknik pengobatan patah tulang yang dilakukan oleh Ida Dayak dibongkar oleh Dokter Spesialis Bedah Tulang, dr Asa Ibrahim.

Alih-alih meluruskan tangan yang bengkok, ternyata ini yang dilakukan oleh Ida Dayak pada pasiennya.

Pada videonya di TikTok, dr Asa Ibrahim pun menjelaskan kondisi pasien yang mengalami tangan bengkok tersebut.

Menurut dia, kondisi itu dinamakan seudoantrosis atau terbentuknya sendi palsu.

Kondisi ini membuat penderitanya mengalami tulang yang bengkok bahkan bisa digerakan ke berbagai arah.

Penderitanya tentu tidak bisa meluruskan kembali tangannya hanya dengan minyak oles.

Menurut dia, jika kondisi seudoantrosis ingin dikembalikan lagi ke kondisi normal maka harus melalui proses operasi.

Baca juga: Kenapa Pengobatan Ida Dayak Laris Manis? Pesulap Merah hingga Ki Kusumo Punya Analisa Mengejutkan

Ia pun membongkar praktik pengobatan Ida Dayak yang videonya viral di media sosial.

Salah satu video yang ia bongkar yakni saat Ida Dayak menyembuhkan pasien wanita dengan kondisi tangan kanannya bengkok.

Di tangan Ida Dayak, tangan wanita itu dengan seketika bisa langsung berubah menjadi lurus kembali.

Hal itulah yang kemudian membuat warga dan banyak orang percaya bahwa Ida Dayak bisa menyebuhkan patah tulang.

Namun dr Asa Ibrahim melihat ada yang janggal pada video tersebut.

Di mana seorang pria yang berada di belakang pasien tersebut tampak keheranan.

Sebab, ia melihat tangan wanita tersebut kembali bengkok.

Untuk itu, menurut dr Asa Ibrahim, Ida Dayak terus memegang lengan pasiennya itu agar tidak kembali ke posisi semula.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved