Dokter Spesialis Ungkap Menariknya Pengobatan Ida Dayak, Pasiennya Disemprot Buat Orang Tersugesti

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pengobatan tradisional Ida Dayak selalu ramai diserbu oleh warga dalam beberapa waktu ini.

Selain pengobatanannya yang terbilang manjur dan berhasil menyembuhkan warga, ternyata ada hal lain yang menarik perhatian.

Adalah Ida Dayak selalu melakukan ritualnya sebelum menangani pasiennya.

Ritualnya itu tampak ia seperti menari di dekat pasiennya, sambil menyemprotkan air.

Pasien yang disemprot air dan sering kali disentuh, membuat orang tersebut tersugesti hingga menimbulkan daya tariknya.

Hal tersebut menjadi salah satu daya tarik untuk metode pengobatan tradisional dari Ida Dayak.

Tanggapan dokter ahli

Dokter Spesialis Ortopedi, Harry Jonathan mengungkapkan bahwa dirinya merasa ngilu melihat metode pengobatan yang dilakukan oleh Ida Dayak.

Menurutnya, dengan cara yang dilakukan oleh Ida Dayak, membuat pasien tersebut merasa kesakitan.

"Yang harus kita lihat bila melihat gerakan-gerakan seperti itu, seorang dokter pasti akan merasa ngilu merasa sakit, karena kondisi kelainan atau yang kita sebut deformitas di sini itu penyebabnya banyak, bisa disebabkan karena kelainan lahir, patah tulang, stroke hal-hal lain tadi lah," ucapnya dalam tayangan Apa Kabar Indonesia TvOne, Rabu (5/4/2023).

Maka dari itu, dirinya meminta agar hal tersebut bisa diteliti satu per satu.

Bila pengobatan dengan menggunakan metode Ida Dayak, penyebab pasti yang dialami pasien tidak jelas, karena tak ada bukti dari tindakan yang dilakukan.

"Tapi di sini itu semua harus kita teliti dulu satu demi satu, apa penyebabnya supaya nanti kita bisa memutuskan apa tindakan yang bisa dilakukan, nah sementara di sini kita lihat apapun deformitas yang terjadi, apapun bentuk tidak lurus yang ditemukan dipaksa untuk diluruskan," jelasnya.

Baca juga: Bahaya Teknik Pengobatan Ida Dayak Diungkap Sejumlah Dokter, Kondisi Saraf dan Otot Bisa Rusak

Menurutnya, dalam pengobatan, kasta tertingginya adalah first do no herm.

Berarti, pengobatan yang dilakukan oleh dokter tak boleh sampai mencederai pasiennya.