RS Salak Kebakaran

Gedung RS Salak Kota Bogor yang Terbakar Terungkap, Wali Kota Bima Arya: Jauh Dari IGD

Dua gedung Rumah Sakit Salak  Kota Bogor, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, hangus terbakar, Jumat (7/4/2023).

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Mobil pemadam kebakaran yang ikut memadamkan api di RS Salak Kota Bogor, Jumat (7/4/2023). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Dua gedung Rumah Sakit Salak  Kota Bogor, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, hangus terbakar, Jumat (7/4/2023).

Sampai saat ini, sekitar pukul 15.30 WIB, proses pemadaman api terus dilakukan.

Dua gedung yang terbakar ini pun akhirnya terungkap.

Dua gedung ini diperuntukan sebagai gedung pelayanan serta gedung medicak check up.

"Yang terbakar ruang pelayanan, medical check up, administrasi, keuangan," kata Wali Kota Bogor Bima Arya saat mengecek kebakaran RS Salak.

Bima Arya menjelaskan, ruangan itu hangus terbakar usai kobaran api langsung merembet dari areal seputaran medical chek up.

Baca juga: FOTO-FOTO Kebakaran RS Salak, 14 Truk Damkar Dikerahkan, Begini Nasib Pasien yang Sedang Dirawat

Saat itu, api pun langsung menjalar ke ruangan apotek.

Penyebab kobaran api pun akhirnya terungkap yakni karena korsleting listrik.

"Korsleting listrik di seputaran medical check up. Di situ kemudian api menjalar ke apotek dan Pemadam Kebakaran bergerak cepat karena kita khawatir akan kena ke pasien," jelas Bima Arya.

Meski begitu, kobaran api yang cukup hebat ini, jaraknya sedikit jauh dengan Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Salak.

Bima Arya pun memastikan, bahwa sejauh ini tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

"Tapi jaraknya agak jauh dengan IGD. Jadi kita fokus padamkan di lokasi dan mencegah agar tidak menjalar ke bangunan Denpom

"Sejauh ini alhamdulillah belum ada laporan korban jiwa maupun luka-luka. Tetapi tentu masih harus kita pastikan setelah api padam semua dan kita cek semua ke dalam," jelas Bima Arya.

Terkait suara ledakan, sambung Bima Arya, kemungkinan berasal dari tabung oksigen.

"Kemungkinan besar itu dari gas dan dari ada botol tabung-tabung. Jadi bukan dari amunisi senjata bukan. Dari tabung gas dan botol-botol zat kimia, karena kan ada apotek di situ," tandasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved