Demo di Balaikota Bogor, Sopir Angkot Trayek 08 Citeureup - Pasar Anyar Ngaku Penghasilannya Anjlok

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR UTARA - Imbas aksi unjuk rasa yang dilakukan para sopir angkutan kota (angkot) di Balaikota Bogor berdampak terhadap sopir angkot lainnya.

Pasalnya, angkot yang melintas dari Kabupaten menuju Kota Bogor pun terpaksa harus mogok operasi.

Seperti halnya trayek Angkot 08 jurusan Citeureup -Pasar Anyar yang sedang ngetem di sekitaran Simpang Pomad, Kota Bogor.

Para sopir angkot tidak bisa mengantarkan sewanya sampai perberhentian terakhir, mereka terpaksa menurunkan penumpangnya di pertengahan jalan.

"Penumpang cuma kita bawa sampe lampu merah tol BOR aja, terus kita puter balik lagi (arah Citereup) soalnya engga bisa kalau ke sana," ujar salah satu sopir angkot yang enggan disebutkan namanya, Senin (17/4/2023).

Baca juga: Ada Demo di Kota Bogor, Trayek Angkot 08 Citeureup - Pasar Anyar Terputus di Jalan Ahmad Yani

Baginya aksi unjuk rasa ini menimbulkan dilema, sebab, di sisi lain jika melakukan aksi mogok otomatis penghasilannya menjadi terganggu.

"Udah mau lebaran juga kan penumpang juga lagi sepi, ini juga kalau ada sewa kita angkut, kalau engga ada ya nunggu aja," katanya.

Baca juga: Imbas Demo Sopir Angkot, Jalanan Kota Bogor Lengang, Angkot Sampai Biskita Menghilang

Sebagai informasi, aksi unjuk rasa dari para sopir angkot ini dilakukan terkait protes terhadap rekayasa lalu lintas di Jembatan Otista yang akan dibongkar dalam waktu dekat.

Selain itu, tuntutan lainnya adalah terkait tarif biskita yang masih gratis.(*)