Diperiksa Bersamaan dengan Bos yang Ajak Staycation, Karyawati di Cikarang Ajak Sosok Ini Jadi Saksi

Karyawati korban ajakan staycation oleh bosnya ajak dua temannya jadi saksi yang tahu kelakuan mesum sang bos.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
Kolase
Karyawati korban ajakan staycation oleh bosnya ajak dua temannya jadi saksi yang tahu kelakuan mesum sang bos. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Karyawati Cikarang yang jadi korban ajakan staycation syarat perpanjang kontrak oleh bosnya selesai menjalani pemeriksaan.

Ia diperiksa di Polrestabes Bekasi hari ini, Selasa (9/5/2023).

Pemeriksaan karyawati berinisial AD (24) ini bersamaan dengan pemeriksaan bosnya yang berstatus sebagai terlapor.

Diperiksa bersamaan dengan bosnya, AD pun tak gentar.

Ia tampak membawa temannya yang mengetahui kelakuan mesum sang bos.

Dua orang temannya itu dibawa untuk memperkuat dugaan tindak pidana pelecehan seksual yang dialami AD.

Kuasa hukum AD, Untung Nassari mengatakan dalam pemeriksaan perdana, penyidik mengajukan 35 pertanyaan terkait awal mula AD bisa bekerja di perusahaan itu.

Diperiksa sejak pukul 10.30 WIB, AD mengaku mendapat 35 pertanyaan dari polisi.

"Kita sudah mulai BAP untuk korban tadi, ada jeda istirahat jam 12 kemudian dilanjut lagi jam 13.00. Selesai jam 15.30. Nah terkait hari ini BAP berjalan sekitar 35 pertanyaan," kata Kuasa Hukum AD, Untung Nassari di Mapolres Metro Bekasi, Selasa (9/5/2023).

Untung menuturkan, proses pemeriksaan terhadap pelapor masih akan berlanjut ke tahap selanjutnya setelah terdapat keterangan baru yang digali penyidik dari para saksi.

"Kemungkinan nanti ada tambahan, barangkali ya, karena memang didalam keterangan itu dikembangkan oleh penyidik, dimungkinkan setelah ada saksi-saksi. Ada tambahan saksi barangkali tapi akan dikomunikasikan lebih lanjut," ujarnya.

Sementara itu, kuasa hukum lain bernama Wahyu Hariyadi mengatakan selain kliennya, ia juga membawa serta dua orang rekan kerja korban yang memperkuat dugaan kasus tindak pidana pelecehan seksual oleh atasan AD berinisial B.

Baca juga: Tangannya Lembut Banget Kata Bos Saat Ajak Karyawati Staycation, Korban yang Bersuami Pilih Diam

"Dua saksi hari ini hadir, saksi dari pelapor tentunya. Hari ini pemeriksaan saksi dua orang. Dua-duanya dari orang dekat lah dan juga rekan kerja," kata Wahyu.

Pihaknya juga membeberkan percakapan singkat antara terlapor dan korban saat kerap mengajak AD untuk jalan berdua apabila kontrak kerjannya mau diperpanjang.

"Barang bukti, sebenarnya bukan barang bukti baru, karena pemeriksaan kan baru hari ini. Ada beberapa chat kami perlihatkan ke penyidik," tuturnya.

Terlapor berinisial B yang merupakan bos AD awalnya dijadwalkan menjalani pemeriksaan pada Kamis (11/5/2023), namun ia bersedia diperiksa hari ini, Selasa (9/5/2023).

Kesediaan B diperiksa hari ini rupanya bersamaan dengan pemeriksaan terhadap AD yang telah melaporkan peristiwa tersebut.

Itu artinya ada kemungkinan keduanya kemungkinan bertemu di Polres Metri Bekasi.

"Sudah ada kordinasi dari penyidik, kepada terlapor dan pelaku. Untuk hari Selasa ini, tanggal 9 Mei 2023, nanti pelapor dan terlapor akan memberikan keterangan," kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Twedi Aditya Bennyah, dilansir dari Warta Kota, Selasa.

Pada pemeriksaan perdana ini, kata dia, pihak penyidik akan menggali siapa saja yang mengetahui kasus tersebut berdasarkan keterangan keduanya, yakni AD dan B.

Nantinya, nama-nama yang disebutkan akan dijadikan saksi lainnya untuk mendalami informasi terkait kasus dugaan tindak pidana pelecehan seksual tersebut.

"Nanti, Setelah ada keterangan dari pelapor baru nanti ada nama-nama yang disebutkan untuk yang lainnya diundang kembali. Setelah ada hasil yang disebutkan, kalau memang ada data-data pendukung, memang itu sudah dari awal kami minta, setelah memberikan laporan tentunya sudah harus di dukung dengan bukti-buktinya," ucapnya.

Bos mesum yang ajak karyawati staycation pimpinan tertinggi di perusahaan, sering colek bagian tubuh korban bahkan yang sudah punya suami.
Bos mesum yang ajak karyawati staycation pimpinan tertinggi di perusahaan, sering colek bagian tubuh korban bahkan yang sudah punya suami. (Kolase)

Istri orang ikut jadi sasaran bos mesum

Dari pengakuan AD itu terungkap bahwa ada karyawati yang sudah memiliki suami, ikut digoda oleh bosnya.

Bukan cuma diajak staycation, AD juga mengaku mendapatkan pelecehan seksual dari sang bos.

Pelecehan itu dialami AD saat bertemu dengan bosnya tersebut.

Baca juga: Ternyata Karyawati yang Diajak Bos Mesum Staycation Lebih dari Satu, Istri Orang Juga Ikut Digoda

Modus yang dilakukan bosnya itu yakni menyentuh bagian tubuh AD.

"Yang saya alami itu kalau di tempat kerja, di perusahaan itu, kan saya sering bertemu dengan atasan tersebut. Kalau lagi jalan kadang suka nowel (nyolek) di tangan lah gitu," kata AD dilansir dari tayangan TV One News, Selasa (9/5/2023).

Saat menyentuh bagian tubuh AD, sang bos itu bahkan menyampaikan kalimat godaan.

"Modusnya 'maaf ya kepegang' atau 'tangannya lembut sekali'. Di situ saya kaya (ngerasa) rendah bangat. Dipegang-pegang seperti itu kan saya enggak mau sebenarnya," kata AD.

Akibat perbuatan bosnya itu, AD pun mengaku sudah tak tahan lagi hingga akhirnya berani melapor ke polisi.

"Karena emang udah terlalu sakit, kayak tertekan karena perbuatan dia," tutur AD.

Selain mengajak staycation secara langsung saat bertemu, bosnya itu juga sering menelepon AD namun tidak diangkat.

Menurutnya, modus yang dilakukan oleh bosnya itu sudah berlangsung lama.

"Dari semenjak saya joint di perusahaan tersebut, hampir enam bulan kurang lebih," akunya.

AD juga mengungkap kalau status kontraknya saat ini sudah habis karena dirinya menolak ajakan atasannya itu.

"Sudah habis, putus (kontrak). Saya kontrak sampai tanggal 13 Mei 2023, di situ sudah ada rencana diperpanjang kontrak, tapi karena saya menolak jadi dicancel perpanjangannya," jelas dia.

Wanita muda ini juga mengatakan kalau bosnya itu adalah pimpinan tertinggi di perusahaan.

"Dia seorang manager yang levelnya paling tinggi di perusahaan tersebut," kata dia.

Soal korban lainnya, AD mengatakan bahwa mereka tak berani untuk lapor.

"Mungkin ada sebagian beberapa yang dimodusin seperti saya, cuma yang lain itu gak pada berani buat lapor buat speak up kayak gini, makanya saya wakilin buat speak up di sini biar ke depannya enggak ada yang dimodusin kayak gitu," tutur dia.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved