Breaking News

Pelajar SMA Tewas Dibacok

2 Bulan Berlalu, Ibu Penuntun Syahadat Arya Saputra Berikan Doa Khusus, Berharap Tukul Tertangkap

Kasus tewasnya Arya Saputra, pelajar SMK Bina Warga 1 Kota Bogor yang tewas dibacok di Simpang Pomad, Kecamatan Bogor Utara, terus menjadi perhatian p

|
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Ibu Euway (50) yang menuntun syahadat Arya Saputra pelajar SMK Bina Warga yang tewas di Simpang Pomad, Kota Bogor, Rabu (10/5/2023). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Kasus tewasnya Arya Saputra, pelajar SMK Bina Warga 1 Kota Bogor yang tewas dibacok di Simpang Pomad, Kecamatan Bogor Utara, terus menjadi perhatian publik.

Publik berharap agar pelaku utama bernama Tukul segera dapat ditemukan dan ditangkap Polresta Bogor Kota.

Doa dan harapan agar kasus tersebut segera tuntas itu pun datang dari Ibu Euway (50) yang saat kejadian menuntun Arya Saputra membaca kalimat syahadat.

"Ini kan tepat dua bulan ya. Kejadiannya kan 10 Maret hari jumat. Tapi, pelaku belum ketangkep juga. Inginnya sih ketangkep," kata Euway, Rabu (10/5/2023).

Baca juga: Genap 2 Bulan, Pembunuh Siswa SMK Bina Warga 1 Masih Belum Tertangkap, Ibu Korban: Astagfirullah

Euway menjelaskan, tertangkapnya Tukul atau ASR ini bisa menjadi obat terbaik kepergian Arya agar semuanya mendapatkan ketenangan.

Terkhusus, bagi keluarga Arya yang ditinggalkan.

"Kalau Aryanya sudah pasti tenang dialamnya sekarang. Mungkin keluargaya juga sudah. Tapi, tentunya kalau pelaku ketangkep bisa lebih tenang menjalani kehidupannya ini," jelas Euway.

Euway pun berharap, Tukul jika tertangkap bisa diberikan hukuman yang setimpal.

"Kalau itu (hukuman) biar kepolisian yang nentukan. Saya cuman bisa berharap agar Tukul segera tertangkap," bebernya.

Baca juga: Kesaksian Penggali Kubur Soal Wangi di Makam Arya Siswa SMK Bogor, Ayah Bocorkan Amalan Malam Jumat

Seperti diketahui, Arya Saputra pelajar SMK Bina Warga 1 Kota Bogor tewas di Lampu Merah Pomad pada Jumat (10/3/2023) lalu.

Arya tewas terkena sabetan senjata tajam oleh pelaku yang jumlahnya tiga orang.

Namun, sampai saat ini, kasus ini belum selesai lantaran pelaku utama berinisial ASR alias Tukul belum tertangkap.

Baru dua orang yakni MA (17) serta SA (18) yang sudah berhasil ditangkap oleh Polresta Bogor Kota.

Bahkan, MA (17) sudah dijatuhi hukuman penjara selama 8 tahun.

Makam Wangi

Sementara itu masyarakat dibuat heboh dengan kesaksian peziarah yang mencium wangi di makam Arya Saputra, siswa SMK Bogor yang tewas dibacok di Simpang Pomad, Kota Bogor bulan Maret 2023.

Teman, keluarga dan kerabat kompak memberi kesaksian mencium wangi dari makam Arya Saputra.

Kabar ini menjadi heboh karena kasusnya sendiri masih belum diselesaikan jajaran Reskrim Polresta Bogor Kota.

Pelaku utama yang merupakan eksekutor pembacokan, Tukul, masih berkeliaran.

Tak jelas juntrungan sudah sejauh mana pemburuan Tukul oleh polisi.

Makam Arya Saputra (15) pelajar korban pembacokan di TPU yang berada di Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Sabtu (6/5/2023).
Makam Arya Saputra (15) pelajar korban pembacokan di TPU yang berada di Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Sabtu (6/5/2023). (TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani)

Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila berdalih tak menemukan kendala dalam memburu Tukul.

"Memang belum tertangkap saja," katanya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com.

Beda dari Tukul, dua rekannya MA dan SA kini sudah divonis Pengadilan Negeri Kota Bogor.

Di sela kusutnya perburuan Tukul, mencuat kabar soal wewangian di makam Arya Saputra.

Sang ayah, Rojai Supriyadi bercerita pihaknya rutin ziarah ke makam Arya setiap hari minggu.

Pasalnya di hari itulah dirinya memiliki waktu senggang tanpa ada kunjungan tamu yang ingin berbincang soal Arya.

Baca juga: Kesaksian Penggali Kubur Soal Wangi di Makam Arya Siswa SMK Bogor, Ayah Bocorkan Amalan Malam Jumat

Menurutnya peziarah yang datang ke makam Arya berasal dari mana-mana.

"Saya ke makam aja tahu-tahu udah bunganya banyak banget, dari lain-lain juga banyak yang doain almarhum," kata Rojai dikutip dari Tribun Talks Youtube Tribunews Bogor.

Banyak pihak berdatangan memberi simpati dan bantuan bagi keluarga Arya Saputra yang ditinggalkan.

Bahkan kata Rojai, ada orang asal Malaysia yang menyumbang buku Yasin.

"Tamunya darimana-mana, yang tidak dikenal banyak. yang ngasih Yasin aja dari Malaysia," katanya.

Setiap kali berziarah, Rojai dan istrinya selalu membawa air dan bunga.

Ia tak memungkiri bahwa memang mencium wangi di makam Arya Saputra.

Bahkan menurutnya wangi itu sudah ada sejak makam baru digali.

"Awal pertama penggalian kubur aja yang gali kuburnya saling sangka, katanya 'kamu pakai minyak wangi yah?'. " kata Rojai menirukan kesaksian penggali kubur.

Menurutnya penggalian kubur Arya Saputra pun seolah dimudahkan.

"Tahap penggalian tanahnya orang 2 jam, dia setengah jam Alhamdulillah selesai," kata Rojai.

Wangi ini kembali terbukti ketika ziarah menjelang Hari Raya Idul Fitri 2023.

Ketika makam lain tak bertabur bunga, wangi tetap semerbak di makam siswa SMK Bogor tersebut.

Baca juga: Kasus Tewasnya Arya Saputra Mengundang Simpati, Pasutri Asal Ciampea Rela Berbuat Lebih untuk Makam

"Pas kemarin sebelum hari raya semua bersih gak ada bunga, nyatanya pas saya mau ziarah sebelum hari raya ya Allah wanginya. Sampai saya tanya ke istri, 'wangi ga?'. bener-bener wangi," katanya.

Rojai Supriyadi menduga sumber wangi tersebut bukanlah dari bunga di atas makam.

"Ya Alhamdulillah yah. sumber wangi dari makamnya," kata Rojai.

Ia merasa tak heran bila muncul banyak kebaikan setelah Arya Saputra wafat.

Pasalnya kata Rojai, semasa hidupnya Arya merupakan anak yang baik dan penurut.

"Selama ini ibadahnya tekun, sama orang tua gak pernah bantah, kalau disuruh cepat. Orangnya gak pernah neko-neko, kalau makan aja kalau ibunya belum masak biarin masak mi aja yah," kata Rojai.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved