Bertemu Ridwan Kamil, Husein Guru Pangandaran Sumringah Dijanjikan Ini
Barat Ridwan Kamil membuka opsi untuk Husein Ali Rafsanjani, guru muda di Pangandaran yang mengundurkan diri sebagai ASN setelah melaporkan pungli.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuka opsi untuk Husein Ali Rafsanjani, guru muda di Pangandaran yang mengundurkan diri sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) setelah melaporkan adanya dugaan praktik pungutan liar (pungli).
Salah satu opsi solusinya, Husein pindah mengajar ke tingkat SMA yang jadi kewenangan Pemprov Jabar.
Saat di Pangandaran, Husein diketahui mengajar di SMP 2 Pangandaran. Hal itu ia sampaikan setelah mendengar penjelasan langsung dari Husein di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (10/5/2023) sore.
"Termasuk opsi solusi untuk pindah mengajar di SMA yang menjadi kewenangan Gubernur," kata Emil, sapaan akrabnya, dikutip dari Instagram pribadinya, Kamis (11/5/2023) pagi.
Emil menyayangkan keputusan Husein untuk mengundurkan diri jadi PNS.
Apalagi masuk PNS mesti melewati serangkaian tes panjang dengan persaingan yang ketat.
Baca juga: Viral karena Bongkar Dugaan Pungli, Husein Guru Pangandaran Bertemu Ridwan Kamil, Apa yang Dibahas?
"Sedang kita cari solusi-solusinya dan dicari keadilannya dan kita berikan juga opsi-opsi yang penting karena beliau ini sudah PNS. Jadi PNS itu susah mengalahkan puluhan ribu (orang) kita cari solusi paling pas mudah-mudahan baik untuk Pangandaran, baik juga buat Kang Husein insya Allah semua ada ending yang baik," jelasnya.
Seperti diketahui, kisah getir dialami Husein Ali Rafsanjani (27) guru muda di Kabupaten Pangandaran yang memilih mengundurkan diri sebagai PNS usai melaporkan praktik pungli.
Kejadian bermula pada 2020 saat Husein yang baru menerima surat tugas sebagai PNS di Kabupaten Pangandaran harus mengikuti latihan dasar di Kota Bandung.
Namun ia mendadak harus membayar uang transportasi sebesar Rp 270.000 padahal biaya kegiatan sudah dianggarkan.
Kemudian pada saat latihan dasar berjalan, para peserta juga kembali diminta bayaran sebesar Rp 310.000 yang entah peruntukannya.
"Mau ikut atau tidak ikut (rombongan) tetap harus bayar. Padahal saya naik motor dari Pangandaran ke Bandung. Bahkan yang gak bisa ikut karena lagi hamil dan sakit pun harus tetap bayar," kata Husein saat dihubungi via telepon seluler, Selasa (9/5/2023).
Saat itu, ia keberatan dengan pungutan tersebut. Terlebih kala itu gajinya masih belum cair selama tiga bulan (dirapel).
Bahkan, ia sempat memperlihatkan isi rekningnya yang pas-pasan untuk kebutuhan hidup.
"Bukan masalah nominal, untuk sebagian orang kecil, besar uang itu kan subjektif. Tapi kalau dikali berapa ratus CPNS kan sudah berapa tuh. Apalagi saya bukan orang mampu banget. Saya sampai capture isi rekening saya," tutur Husein.
Ridwan Kamil dan Lisa Mariana Akan Jalani Tes DNA di Bareskrim Polri |
![]() |
---|
Serangan Balik Dedi Mulyadi ke Atalia Praratya, Kritik 50 Rombel Dibalas Pakai Pembangunan Sekolah |
![]() |
---|
Atalia Istri Ridwan Kamil Semprot Kebijakan Dedi Mulyadi Satu Kelas 50 Siswa, Serap Curhatan Guru |
![]() |
---|
Taman Safari Sambut Lahirnya Exploitasia, Harapan Baru Banteng Jawa dari Jantung Pangandaran |
![]() |
---|
Pantes Emosi, Begini Kronologi Pesawat yang Ditumpangi Ridwan Kamil Delay, Pihak Maskapai Minta Maaf |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.