Info Kesehatan

Perbedaan Flu Babi H1N1 dengan Demam Babi Afrika, Bisa Tularkan Manusia?

Perbedaan flu babi dengan demam babi Afrika dikonfirmasi oleh Peneliti Keamanan dan Ketahanan Kesehatan Global, Dicky Budiman.

Editor: Tsaniyah Faidah
Wikipedia
Ilustrasi - Demam babi Afrika berbeda dengan flu babi. Perbedaan itu dikonfirmasi oleh Peneliti Keamanan dan Ketahanan Kesehatan Global, Dicky Budiman. 

"Untuk gejala adalah babi termasuk demam, kehilangan nafsu makan, masalah pernapasan, dan diare," urai Dicky.

Sedangkan gejala pada manusia dapat berupa demam, batuk, sakit tenggorokan, hidung berair atau tersumbat, nyeri otot, sakit kepala, dan kelelahan.

"Penting untuk dicatat bahwa ASF tidak membahayakan kesehatan manusia. Namun, dapat memiliki dampak yang menghancurkan pada industri babi," pungkasnya.

Penyebaran Penyakit Demam Babi Afrika

Dikutip dari laman disnakkeswan.jatengprov.go.id, ASF pertama kali diidentifikasi pada 1921 di Kenya, Afrika Timur.

Pada 1957 menyebar ke Portugal dan berbagai negara di Eropa.

Di Asia, virus ASF ditemukan pada babi liar di Iran pada 2010, kemudian di tahun 2018 Tiongkok melaporkan wabah demam babi afrika di provinsi Liaoning.

Pada Februari 2019, Vietnam mengonfirmasi kasus demam babi afrika.

Hal ini menjadikannya negara Asia Tenggara pertama yang terinfeksi penyakit ini.

Secara berturut-turut ASF juga ditemukan di Kamboja, Laos, Filipina, Myanmar, dan Timor Leste.

Hingga Desember 2019, tujuh negara di Asia Tenggara telah melaporkan kasus ASF termasuk Indonesia.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Perbedaan Flu Babi H1N1 dengan Demam Babi Afrika atau ASF

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved