Mengenal Ade Kamsa, Kanit Lantas Polsek Cisarua Bogor yang Dikenal Karena Kumisnya yang Nyentrik

Kasat Lalu Lintas Polsek Cisarua, Iptu Ade Kamsa memiliki cerita panjang saat menjalankan profesinya sebagai anggota polisi.

|
Penulis: Wahyu Topami | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami
Iptu Ade Kamsa, Kasat Lalu Lintas Polsek Cisarua saat ditemui di Polsek Cisarua, Kabupaten Bogor. Jumat (19/5/2023). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu Topami

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Kanit Lantas Polsek Cisarua, Iptu Ade Kamsa memiliki cerita panjang saat menjalankan profesinya sebagai anggota polisi.

Iptu Ade Kamsa ialah seorang perwira polisi kelahiran Ciamis 10 Februari 1974.

Siapa sangka, sebelum menjalani profesi sebagai abdi negara, Iptu Ade Kamsa rupanya pernah bekerja di salah satu pabrik di Tangerang.

Namun perbedaan cuaca, membuat Iptu Ade Kamsa memilih untuk kembali ke kampung halamannya di Ciamis, Jawa Barat.

"Sempat daftar lalu gugur berangkat ke Tangerang kerja di Pabrik setelah dari pabrik karena situasinya panas kurang cocok, akhirnya balik kampung lagi, ikut paman jualan beras, jualan telor jadi saya ikut berdagang di pasar," ujarnya pada TribunnewsBogor.com, Jumat (19/5/2023).

Sembari berjualan di pasar dirinya membaca sebuah koran lalu ada berita bahwa ada pembukaan untuk pendaftaran menjadi polisi.

Pada 1994 Ade Kamsa atau biasa disapa Akam mendaftarkan diri dan mulai berdinas sebagai anggota kepolisian pada 1995.

"Dinas pertama di Polwil Bogor, pertama di Dalmas di Sabhara, terus di percaya sebagai ajudan Kapolwil mendampingi pak Kapolwil setelah itu karena validasi ya, ada pengurangan anggota pada 2004 pindah ke polres Bogor," ungkapnya.

Tak lama pada tahun yang sama yakni 2004 dirinya dipercaya di Polsek Cisarua namun dipindah lagi ke satuan lalu lintas di polres Bogor pada 2005/2006.

"Alhamdulillah dipercaya di Polsek Cisarua 2004, 2005/2006 saya pindah ke polres di lalu lintas, di patwal sampai 2015 saya sekolah scapa di Sukabumi. Lulus di Polda 3 bulan Alhamdulillah pindah lagi ke Bogor di polres Bogor," paparnya.

Di polres Bogor dirinya pernah menempati posisi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) selama 3 bulan kemudian pernah juga menempati posisi sebagai Kepala Urusan Administrasi (Kaurmin) lantas.

"Dari kaurmin lantas saya ditugaskan di SPN (Sekolah Pendidikan Polisi Negara) Polda Jabar 2017 disitu sebagai danton untuk anak-anak yang didik menjadi seorang polisi. Di sana satu tahun, pindah lagi ke polres Bogor disitu masih menjabat kaurmin lantas," terangnya.

Dari situ dirinya dimutasi ke Kanit Patwal selama beberapa bulan dari situ dipindah lagi menuju Kanit Laka selama 8 bulan.

Pada 2019 dirinya sempat ditugaskan pula di Polsek Cileungsi namun pada 2021 dipindahkan lagi menuju polres Bogor dengan posisi Kanit Kamsel.

"Awalnya si BKO karena pada saat itu situasi arus padat ya mungkin perlu BKO dan perlu kekuatan akhirnya dadi bag ops sama dari lalu lintas saya di BKO ke polres Bogor untuk membantu di jalur puncak Alhamdulillah cair. Nah setelah itu saya dikukuhkan jadi Kanit Kamsel di Polres Bogor 2021," tandasnya.

Dua tahun menjadi Kanit Kamsel, kemudian ia ditugaskan di sebagai Kanit Lantas di Polsek Cisarua pada Maret 2023.

Perjalan panjangnya tersebut sebagai polisi hampir separuh hidupnya berkecimpung di jalanan.

Dirinya menceritakan kepada TribunnewsBogor.com tentang kebanggaannya yang mana selalu berdekatan dengan masyarakat apabila sedang bertugas.

"Kebanggan menjadi polisi kabanggaan saya, kebanggaan orang tua dan kebanggaan masyarakat. Kemudian namanya lalu lintas ya membantu orang contoh kecilnya menyenangkan orang atau membantu pengawalan itukan membantu mudah-mudahan di dunia membantu orang mudah-mudahan di akhirat dibantu ya kita niatkan untuk ibadah," pungkasnya.

Akan tetapi dibalik itu ada duka yang mana dirinya rasa namun tetap dijalankan karena sudah menjadi risiko profesinya sebagai seorang polisi, yang mana secara tupoksi ialah mengabdikan diri untuk masyarakat.

"Dukanya ya kalau orang lain bisa libur kita gak ada libur ya, itu udah risiko karena pekerjaan kita. Bahkan dari keluarga, baik dari aksi atau istri pernah nanya kan pak hari ini tanggal merah itu udah risiko kerja kita. Apapun kegiatannya apapun risikonya yang penting niatkan kerja kita untuk ibadah, untuk masyarakat," katanya.

Selain itu dalam pengalamannya ia juga pernah merasakan pada saat momentum hari raya Idul Fitri 2023 tidak sempat bersalaman dengan tetangganya karena tugas pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan.

"Saya seharian sempai malam ketika takbiran sampai pagi, pulang ke rumah terus salah Ied baru aja salaman sama keluarga anak, istri belum salaman sama tetangga berangkat lagi karena jalur puncak tau sendiri banyak peminat. Dengan itu terpanggilah jiwa saya," ujarnya.

Selain perjalanannya yang terurai panjang di jalanan Iptu Ade Kamsa merupakan seorang polisi yang dikenal karena kumisnya yang cukup tebal, tak jarang orang-orang mengenalnya dengan nama Akam Kumis.

Julukan yang sudah tersematkan pada dirinyai itu tidak membuat ia keberatan, justru sebaliknya ia merasa senang karena orang-orang mudah mengenali dirinya.

"Jadi ada ciri khas, jadi mudah dikenal gitu, ada yang manggil akam kumis ya banggalah dengan kumis itu," imbuhnya.

Dengan branding kumisnya yang melakat itu ia percaya hal tersebut merupakan karunia dari sang pencipta untuk dirinya.

"Kumis ini karunia dari Allah ya bahwa saya diciptakan begini harus diterima dan jarang ada yang berkumis semuakan harus disyukuri di jalani," pungkasnya.

Saat ini Iptu Ade Kamsa tinggal di daerah Cibinong dan sudah di karunia 4 orang anak.

"Alhamdulillah dikaruniai 4 anak, 3 anak dari istri yang pertama kemudian nikah lagi karena istri yang pertama meninggal ini nikah lagi dikaruniai 1 anak," tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved