Cerita Warga Kampung Sukhoi Lokasi Evakuasi Pesawat Jatuh, Dulu Banyak Suara Jeritan di Lapangan

Kampung Pasir Pogor merupakan saksi sejarah dari tewasnya 45 orang saat kecelakaan Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak pada 12 Mei 2012.

Penulis: Wahyu Topami | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami
Lapangan Sepak Bola Sukhoi, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu Topami 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIJERUK - Warga Kampung Pasir Pogor yang kini dikenal dengan nama Kampung Sukhoi ternyata memiliki banyak cerita mistis di dalamnya.

Kampung Sukhoi ini berada di Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, yang merupakan lokasi evakuasi korban kecelakaan Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak pada 12 Mei 2012 silam.

Secara administratif kampung Sukhoi ini memiliki sebanyak tujuh RT dan satu RW yakni, serta ditinggali sebanyak kurang lebih 3000 penduduk.

"Ada tujuh RT dan satu RW, dengan jumlah penduduk kurang lebih 3000an lah," ujar Ajiji selaku ketua RT. 02/07 Kampung Sukhoi.

Titik tepat yang menjadi saksi sejarah tragedi Sukhoi ialah lapangan sepak bola Porsib yang saat ini dikenal dengan nama lapangan Sukhoi.

Disematkannya julukan tersebut karena lapangan Sukhoi merupakan tempat evakuasi jenazah utama dari puluhan korban jiwa akibat tragedi yang menewaskan 45 nyawa manusia itu.

Sebulan sejak evakuasi jenazah menurut Ajiji tak sedikit warga yang dihantui oleh bayang-bayang puluhan jenazah yang dievakuasi.

"Kalau dulu mah ada ya warga si sering denger ada yang suara tangisan, teriakan, ada yang minta tolong ada itu satu bulan setelah evakuasi kalau sekarang sudah tidak ada. Jadi dongeng aja," ungkapnya.

Saat ini tragedi kelam mengenai jatuhnya Pesawat Sukhoi menjadi cerita rakyat di kampung Pasir Pogor atau Kampung Sukhoi itu. Sampai ada beberapa pantangan yang harus dipatuhi setiap penduduk tatkala akan pergi ke perbukitan gunung salak guna kepentingan memperbaiki saluran air.

"Kalau pantangan dari dulu juga ada, misal kalau kita mau naik ke atas, ke area bukit Sukhoi jatuh jangan nanya petunjuk arah nanti nyasar. Kalau nanya pasti nyasar. Dulu pernah ada kejadian, tim SAR dari Russia nanya jalan malah nyasar. Ketemunya nanti kalau udah sadar," terangnya.

Atas kejadian tersebut warga setempat percaya kalau ada saluran air yang perlu diperbaiki maka harus diperbaiki oleh orang yang paham betul mengenai medan jalan menuju perbukitan gunung salak.

"Sekarang si gak ada lagi, warga patuh. Makanya yang perbaiki pipa air pribumi dan yang paham jalan," tandasnya.

Baca juga: Mengenal Kampung Sukhoi di Cijeruk, Jadi Saksi Tragedi Pesawat Jatuh di Gunung Salak Bogor

Cerita-cerita rakyat itu ditularkan oleh orang tua di kampung Sukhoi kepada anak-anak yang belum mengetahui tentang sejarah kampung yang disinggahinya.

Bukan hanya cerita yang ditanamkan oleh orang tua, tapi juga tatakrama untuk menjaga kondusifitas lingkungan pun ikut ditanamkan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved