Viral Viky Jalan Kaki
Kondisi Tempat Viky Cari Nafkah Terkuak, Teman Nongkrong Heran Siswa SMA Viral Berubah 4 Tahun Lalu
Terungkap kondisi tempat Viky mencari nafkah untuk keluarganya di Ciputat. Teman tongkrongan heran sang siswa SMA viral berubah sejak 4 tahun lalu
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Fakta baru terkait sosok Viky, siswa SMA viral kembali terbongkar.
Pengakuan Viky, siswa SMA yang viral karena mengaku jalan kaki sejauh 16 kilometer untuk bersekolah, menjadi tukang parkir ternyata nyata.
Namun pengakuannya menjadi juru parkir selama delapan tahun untuk menghidupi ayah, ibu dan tiga adiknya yang masih menjadi tanda tanya besar.
TribunJakarta.com menelusuri asal pengakuan markir Viky muncul dari mana.
Ternyata, siswa SMK Daarun Nimah, Bojongsari, Depok itu memang pernah menjadi juru parkir di sebuah minimarket Alfamart di dekat rumahnya, di Jalan RE Martadinata, Cipayung, CIputat, Tangerang Selatan (Tangsel).
Jaraknya hanya sekira 100 meter dari rumah Viky yang sama-sama berada di pinggir jalan protokol penyambung Tangsel, Depok dan Bogor itu.
Kebenaran soal Viky benar-benar jadi juru parkir di minimarket yang identik dengan warna merah dan kuning itu diungkapkan teman-temannya yang juga menjadi juru parkir.
Ambon (15), mengungkapkan, perparkiran minimarket itu memang dikelola oleh Karang Taruna setempat.
Jadwalnya diatur per dua jam. Pemuda setempat yang mau, mendapat giliran dua jam sekali.
Jadwalnya diatur sang ketua Karang Taruna.
"Kalau di sini ada bagiannya, jadi tuh kita dari pagi misalnya dari jam 8 sampai jam 10 si A, jam 10 sampai jam 12 si B seterusnya sampai jam 12 malam. Diatur sama Karang Taruna langsung," kata Ambon kepada TribunJakarta.com. Jumat (2/6/2023).
Baca juga: Kalau Ngomong yang Benar Kata Teman Nongkrong Lihat Viky Viral, Anak SMA Tak Sepolos Kelihatannya
Ambon mengaku sudah lama mengenal Viky, karena satu tongkrongan.
Namun, mereka jarang nongkrong sekira sejak empat tahun lalu, hanya saling sapa saja.
"Kebetulan kenal, dulu saya pernah satu tongkrongan sama saya, satu lingkungan sama dia gitu, di Gang Asem."
"Terakhir nongkrong 2019 Bang."
"Habis itu enggak nongkrong bang, paling sekedar ketemu. Lewat-lewat saja," kata Ambon.

Namun saat dikonfirmasi soal pengakuan Viky yang markir selama delapan tahun, Ambon tegas membantahnya.
Menurutnya, Viky hanya markir sesekali dan hanya kalau tidak punya uang.
Diungkap temannya pula, sikap Viky berubah 4 tahun lalu yakni saat ia tak lagi nongkrong bersama teman-temannya.
"Kalau markir gimana ya Bang, jarang sih. Keitung jari."
"Terakhir (Viky markir), pas saya masih nongkrong sama dia itu. 2019-an itu. Enggak rutin," ujar Ambon.
Hal sama diutarakan Dila (20), remaja yang juga teman tongkrongan Viky.
Dila mengatakan, Viky markir hanya jika dia mau. Tidak rutin seperti pengakuannya, selama delapan tahun demi menjadi tulang punggung keluarga.
"Markir mah udah lama, dari kapan tahu. Sekarang mah udah gak markir lagi."
"Terakhir 2018-an lah. Lima tahun lalu. Semau dia, markir mah markir, enggak mah enggak," kata Dila pada kesempatan yang sama.
Baca juga: Ini Dia Tempat Viky Bekerja Jadi Tukang Parkir, Hasilnya untuk Beli Kebutuhan Sehari-hari
Mengaku Markir demi Kebutuhan Keluarga
Di program Podcast Kode Kompas TV, Minggu (28/5/2023), Viky mengaku delapan tahun ia menjadi juru parkir.
Semua itu dilakukannya demi menjadi tulang punggung keluarga karena ayahnya sakit stroke.
"Dari kelas V SD, buat jajan saya. Saya terkadang juga buat orang tua juga," kata Viky pada program tersebut.
Beda dengan pernyataan Ambon, Viky mengaku hanya menjadi juru parkir satu jam sekali.'
Dari situ ia mendapat Rp 10.000 sampai Rp 20.000.
"Saya sejam, kalau ramai ya bisa 20 lebih, kalau sepi ya 10."
"15 ribu harus mengidupi ayah ibu dan adik tiga, Alhamdulillah cukup," kata Viky.
Pengakuan Viky soal menjadi juru parkir juga pernah diungkapkannya di program TV Pagi-Pagi Ambyar, Rabu (25/5/2023).
Viky menjelaskan bahwa ayahnya yang mulanya memiliki bisnis jualan ikan hias, mengalami stroke sejak delapan tahun silam.
"Bapak Sakit, stroke ringan."
"Delapan tahun," kata Viky.
Viky lantas menceritakan dirinya menjadi tulang punggung keluarga dan mencari nafkah dengan cara jadi juru parkir.
"Saya kadang markir, buat kebutuhanlah, ibu, bapak, dari pada saya naik angkot kan, sayang, mending buat di rumah sja. Saya jalan kaki saja," kata dia.
"Paling malam, itu sejam. Paling pendapatan itu kalau sepi Rp 10 ribu kalau ramai bisa Rp 20 ribuan," tambahnya.

Viral
Sebelumnya diberitakan, Viky ramai jadi perbincangan lantaran kedapatan pingsan di daerah Simpang Gaplek, Pamulang, karena mengaku pulang jalan kaki dari sekolahnya yang berjarak delapan kilometer.
Viky mengaku melakoni jalan kaki pergi dan pulang sekolah sejauh 16 kilometer selama dua tahun.
Saat pingsan itu ada kreator konten TikTok @terdalam_ yang merekamnya dan akhirnya viral ditonton sampai belasan juta kali.
Namun belakangan, penelusuran TribunJakarta.com menguak fakta sebenarnya bahwa tidak pernah ada yang melihat Viky jalan kaki 16 kilometer bulak-balik sekolah.
Terlebih guru dan teman sekelasnya sering melihat Viky datang ke sekolah naik sepeda motor.
Bahkan Viky baru pindah sekolah ke Daarun Nimah, Bojongsari, setahun lalu. Berbeda dari pengakuannya jalan kaki selama dua tahun.
TribunJakarta untuk kedua kalinya menyambangi rumah Viky untuk wawancara langsung, pada Jumat (3/6/2023).
Namun dia tidak ada di rumah.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul INI Minimarket Tempat Siswa SMA Viral Viky Markir, 100 Meter dari Rumahnya: Muncul Tanda Tanya Besar
Ingat Viky Siswa SMA yang Jalan Kaki 16 Km? Nasibnya Tak Berubah Usai Viral, Dibohongi Soal Beasiswa |
![]() |
---|
Viky Siswa SMA Jalan Kaki Hilang Usai Viral, Derlin Penjual Kue Makin Dikenal, Dapat Rezeki Nomplok |
![]() |
---|
TERBARU Kabar Viky Siswa SMA Jalan Kaki 16 Km, Kini Jadi Artis Dadakan Penampilannya Bikin Pangling |
![]() |
---|
Video Viky Siswa SMA Jalan Kaki 16 Km ke Sekolah Ditonton 60 Juta Views, Pengamat Bongkar Rahasianya |
![]() |
---|
Kisah Pilunya Mulai Terbongkar, Keberadaan Viky Dipertanyakan, Menghilang Bak Ditelan Bumi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.