Breaking News

Viral Viky Jalan Kaki

Viky Ngaku Jadi Tukang Parkir untuk Kebutuhan Sehari-hari, Teman Kecil ungkap Fakta Kebalikannya

Siswa SMK Viky yang viral jalan kaki sejauh 16 Kilometer demi sekolah mengaku menjadi tukang parkir demi memenuhi kebutuhan hidup.

Editor: Vivi Febrianti
kolase Instagram
Siswa SMK Viky yang viral jalan kaki sejauh 16 Kilometer demi sekolah mengaku menjadi tukang parkir demi memenuhi kebutuhan hidup. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Siswa SMK Viky yang viral jalan kaki sejauh 16 Kilometer demi sekolah mengaku menjadi tukang parkir demi memenuhi kebutuhan hidup.

Viky mengaku menjadi tukang parkir sejak kelas 5 SD atau 8 tahun lalu.

Tak hanya itu, untuk menghemat biaya hidup, Viky berjalan kaki dari rumahnya di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan ke SMK Daarun Nimah, Bojongsari, Depok.

Pernyataan Viky yang menjadi tukang parkir itu kemudian ditanggapi teman tongkrongannya yakni Ambon (15).

Ambon lalu mengenang Viky yang menjadi tukang parkir terakhir kali pada tahun 2019 atau empat tahun lalu.

Ia juga masih mengingat kebiasaan Viky yang kini viral di media sosial.

Diketahui, Viky tinggal di Jalan RE Martadinata, Cipayung, CIputat, Tangerang Selatan (Tangsel).

Lokasinya persis dipinggir jalan protokol penghubung Tangsel, Depok dan Bogor itu, di seberang gerbang Asrama Brimob.

Ambon mengungkapkan, dirinya mengenal Viky sudah sejak Viky SD. Usia Ambon lebih muda terpaut sekitar tiga tahun.

Baca juga: Kontras dari Omongan Viky, Temannya Ungkap Fakta Berbeda Soal Pengakuan Jadi Juru Parkir 8 Tahun

Namun, mereka jarang nongkrong sekira sejak empat tahun lalu, hanya saling sapa saja.

"Kebetulan kenal, dulu saya pernah satu tongkrongan sama saya, satu lingkungan sama dia gitu, di Gang Asem."

"Terakhir nongkrong 2019 Bang."

"Habis itu enggak nongkrong bang, paling sekedar ketemu. Lewat-lewat saja," kata Ambon di sekitar rumah Viky, Jumat (2/6/2023).

Viky Jadi Tukang Parkir

Mengenai tukang parkir, Ambon mengungkapkan fakta yang berbanding terbalik dengan pengakuan Viky.

Jika Viky mengaku menjadi tukang parkir selama delapan tahun, sejak kelas 5 SD ketika sang ayah jatuh sakit stroke, Ambon mengatakan, Viky tidak rutin markir.

Viky hanya markir jika tidak punya uang, bisa dihitung jari alias sangat jarang.

"Kalau markir gimana ya Bang, jarang sih. Keitung jari."

"Terakhir (Viky markir), pas saya masih nongkrong sama dia itu. 2019-an itu. Enggak rutin," ujar Ambon.

Pemuda sekitar rumah Viky memang bergiliran jaga parkir di minimarket Alfamart RE Martadinata.

Perparkiran minimarket itu memang dikelola oleh Karang Taruna setempat.

Jadwalnya diatur per dua jam. Pemuda setempat yang mau, mendapat giliran dua jam sekali.

Jadwalnya diatur sang ketua Karang Taruna.

"Kalau di sini ada bagiannya, jadi tuh kita dari pagi misalnya dari jam 8 sampai jam 10 si A, jam 10 sampai jam 12 si B seterusnya sampai jam 12 malam. Diatur sama Karang Taruna langsung," kata Ambon.

(TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved