Warga Caringin dan Ciawi Geruduk Pembangunan Jembatan Cikereteg Bogor, Kontraktor Kasih Janji Manis

Aksi demonstrasi warga penghuni Jalan Alternatif penghubung antara Kecamatan Ciawi dan Kecamatan Caringin di Jembatan Cikereteg, diwarnai adu mulut.

Penulis: Wahyu Topami | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami
Unjuk Rasa Warga Penghuni Jalan Alternatif Kecamatan Caringin dan Kecamatan Ciawi, di Jembatan Cikereteg, Kabupaten Bogor, Selasa (4/7/2023). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu Topami

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIAWI - Aksi demonstrasi warga penghuni Jalan Alternatif penghubung antara Kecamatan Ciawi dan Kecamatan Caringin di Jembatan Cikereteg, diwarnai adu mulut, Selasa (4/7/2023).

Ratusan warga dari kedua Kecamatan tersebut sempat bergerombol dan menyerbu para pekerja Pembangunan Jembatan Cikereteg, namun beruntung petugas dari kepolisian sektor Ciawi datang dan melerai aksi masa tersebut.

"Aksi ini tidak ada surat pemberitahuan, sebenarnya bisa saja saya bubarkan namun saya masih toleransi hal itu karena ketidaktahuan masyarakat," ujar Kapolsek Ciawi, Kompol Agus Hidayat, saat melerai para pendemo.

Di sisi lain Humas PT Brantas Abipraya selaku jasa pengerja pembangunan Jembatan Cikereteg, Dodon, mengaku bersalah dan meminta maaf kepada warga di wilayah Jalan Alternatif akibat pihaknya yang lambat dalam memberikan respons kepada masyarakat.

"Kami minta maaf, respon kami lambat. Nunggu waktu aja nanti jalan alternatif kami perbaiki setelah jembatan ini selesai, kalau kami perbaiki sekarang motor mau lewat mana lagi gitukan," katanya.

Salah satu tuntutan warga sekitar Jalan Alternatif tersebut ialah perbaikan jalan beserta insfratruktur penunjangnya.

Menanggapi hal tersebut pihaknya mengaku akan mengabulkan tuntutan tersebut meskipun secara de jure bukanlah tanggungjawab pihaknya, melainkan tanggung jawab pihak pemerintah Desa.

Dikabulkannya tuntutan tersebut karena pihak Brantas Abipraya raya mengaku memiliki hati nurani yang baik.

"Ya kita ikutin aja, kan tuntutannya jalan kita turutin. Tapi keputusannya besok. Tapi sebenarnya itukan jalan Desa yang harus membetulkan siapa? Karena kami orangnya hati nurani karena ada keluhan orang, dan orang ikut make jadi kami perbaiki," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved