Cerita Ivon, Anak Yatim Piatu yang Dilantik Menjadi Bintara Polisi di SPN Lido Bogor

Ivon Roney Widha Wiratama (19) merupakan salah satu Bintara Polri asal Sukmajaya, Depok yang baru saja dilantik Polda Metro Jaya di SPN Lido.

Penulis: Wahyu Topami | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami
Ucap Syukur Ivan Roney Widha Wiratama (19) sujud dihadapan sang Kakak usai dilantik menjadi Polisi, Kamis (6/7/2023). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu Topami

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIGOMBONG - Ivon Roney Widha Wiratama (19) merupakan salah satu bintara polri asal Sukmajaya, Depok yang baru saja dilantik Polda Metro Jaya di SPN Lido, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor.

Berbeda dengan kebanyakan Polisi baru lainnya yang usai pelantikannya disambut oleh kedua orang tuanya.

Ivon Roney Widha Wiratama ini sudah ditinggal oleh kedua orang tuanya bebera tahun kebelakang.

"Ditinggal bapak itu 2018 pas SMP kelas 3, setelah itu saya tinggal sama Ibu saya juga kakak saya," ujarnya saat disambangi TribunnewsBogor.com usai pelantikan, Kamis (6/7/2023).

Berselang 4 tahun ditinggal sang ayah dirinya kembali harus merasakan tangis terdalam tepat satu bulan menjelang tes Bintara Polri.

"Di tahun 2022 bulan Februari itu Ibu mulai sakit lalu meninggal, itu persis sebulan sebelum tes," imbuhnya.

Meskipun sudah ditinggal pergi oleh sang ayah beserta ibu tercintanya dirinya mengaku tegar dan tetap termotivasi untuk menjadi seorang polisi. Ketegarannya tersebut lahir atas janjinya kepada sang Ibu.

"Sebelum Ibu nggak ada itu saya pernah buat janji juga sama almarhumah ibu. Ibu saya meninggal tanggal 20 Februari 2022, tanggal 5 Februarinya itu Ibu saya ulang tahun, pada saat itu saya janji bahwa kado ulang tahunnya nanti ya di bulan Juli, karena di bulan Juli itu pengumuman seleksi kepolisian ini, ternyata gak sampai bulan Juli Februari udah gak ada. Akhirnya ya udah karena udah buat janji juga jadi termotivasi saya harus bisa," ungkapnya.

Usai ditinggal sang ibu untuk selamanya, ia mengaku sempat tinggal bersama sang Kakek.

Bersama kakeknya Ivon tinggal cukup lama, yakni 8 bulan. Disitu ia diurus hingga diantarkan oleh sang kakek terutama pada saat menjalani tes masuk kepolisian.

Usai dinyatakan lolos sesudah tes, sang kakek malah pergi meninggalkan Ivon untuk selamanya. Padahal dirinya sangat berharap kakek dapat melihat dirinya ketika sudah dilantik menjadi Polisi.

"Setelah Ibu meninggal saya tinggal sama Pak De saya, selama kurang lebih 8 bulan tinggal bersama Pak De, saya kemana-mana diaterin Pak De tes juga diaterin beliau, yang urusin saya lah. Sebelum keberangkatan kesini (SPN Lido) Pak De saya meninggal juga," tandasnya.

Meskipun perjalanan hidupnya penuh liku, namun dirinya tetap berhasil meraih cita-citanya menjadi seorang Polisi.

Kalimat-kalimat yang terlontar dari mulut sang Ibu semasa hidupnya membuat dirinya tetap kuat hingga saat ini.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved