Kisah Sukses Antoni Pengusaha Layangan Asal Caringin Bogor, Penghasilannya Sehari Tembus Rp 20 Juta
'Hobi yang menghasilkan' kalimat tersebut menjadi gambaran yang pas bagi Antoni seorang pengusaha layangan asal Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.
Penulis: Wahyu Topami | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu Topami
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CARINGIN - 'Hobi yang menghasilkan' kalimat tersebut menjadi gambaran yang pas bagi Antoni seorang pengusaha layangan asal Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pria yang kini berusia 66 tahun itu rupanya menjadikan hobinya sebagai sumber mata pencaharian.
Sejak kecil, pria yang kini tinggall di Kampung Tangkil RT 02/04 Desa Tangkil, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor itu memiliki hobi menerbangkan layang-layang.
"Gara-gara hobi si, sejak kecil saya suka main layang-layang, pokoknya dari tahun 1973, dari bujangan saya lulus STM aja saya sering jual layang-layang dan kelengkapannya lainnya," ujarnya pada TribunnewsBogor.com. Rabu (12/7/2023).
Sebelum ke Bogor dirinya mengaku hidup di Jakarta selama lebih dari 50 tahun.
Kedatangannya ke Bogor sejak 2018 lalu dan bertujuan untuk menikmati masa pensiun.
"Sebenarnya ya saya pindah ke sini tuh pengen pensiun jualan layang-layang, namun karena sudah branding jadi masih banyak yang nyari saya. Jadi sudah mau gak mau saya jualan lagi, kalau jualan di Jakartanya saya sudah serahkan ke anak," paparnya.
Sebelum menjadi pengusaha layangan besar, Antoni hanya seorang reseller layang-layang, benang dan beberapa perlengkapan lainnya yang berkaitan dengan layang-layang.
Namun, setelah mampu membayar beberapa produsen dirinya membuka rumah produksi sendiri di beberapa kota.
"Awalnya saya jualan biasa beli ke orang jual lagi, cuman tahun berapa saya lupa. Saat ini rumah produksi benang saya ada di Sumedang, Surabaya, Bandung kebanyakan si di Sumedang kayak yang buat layang-layang ini," ungkapnya.
Secara eceran layang-layang milik Antoni tersebut dihargai mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 2.500 saja.
Meskipun terlihat kecil, namun kepada TribunnewsBogor.com Antoni mengaku memiliki pendataan yang sangat besar setiap harinya dari menjual layang-layang tersebut.
"Saya katakan ya, kalau di Bogor setiap harinya paling besar Rp 20 juta, tapi kalau di Jakarta sehari bisa sampai Rp 100 juta tapi saya buka 24 jam," terangnya.
Saat ini dirinya sedang membersihkan ribuan layang-layang yang tercecer, sebab menurutnya ia akan pensiun jualan pada akhir tahun ini. Mengingat usianya yang sudah senja.
"Kayaknya tahun ini beneran saya akan pensiun, usia saya udah tua. Biar nanti anak-anak saya saja yang pedagang. Saya berkebun saja," pungkasnya.
| Selama 3 Bulan, Polres Bogor Amankan 155 Tersangka Penyalahgunaan Narkoba Senilai Rp5,8 Miliar |
|
|---|
| Kepergok Pekerja Proyek, Maling Motor Bawa Senjata di Gunungputri Bogor Berhasil Diamankan |
|
|---|
| Angkat Potensi Lokal dan Perempuan Desa, Pemkab Bogor Luncurkan Festival Tangkil 2025 |
|
|---|
| Tak Hanya Perpindahan Penduduk, Mentrans Ingin Transmigrasi Ciptakan Ekonomi Inklusif Berkelanjutan |
|
|---|
| 10 Kontrakan di Cileungsi Bogor Hangus Dilalap Api, Penyebab Diduga Akibat Konsleting Listrik |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.