Polisi Tewas di Bogor

Sosok Kekasih Bripda Ignatius, Almarhum Kesengsem Pesona Claudia, Kasih Perhatian hingga Akhir Hayat

Sosok cantik kekasih Bripda Ignatius Dwi Frisca jadi sorotan usai sang pacar tewas tertembak seniornya di Rusun Polri Cikeas.

|
Penulis: khairunnisa | Editor: widi bogor
Youtube channel Kompas tv
Sosok cantik kekasih Bripda Ignatius Dwi Frisca jadi sorotan usai sang pacar tewas tertembak seniornya di Rusun Polri Cikeas. Claudia pun mengurai permintaan terakhir almarhum 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sosok kekasih Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, Claudia Tesa turut jadi sorotan dalam kasus polisi tembak polisi.

Pasalnya, Claudia sempat berkomunikasi satu jam sebelum Bripda Ignatius meregang nyawa tertembak seniornya, Minggu (23/7/2023).

Dikutip TribunnewsBogor.com dari tayangan Kompas TV, Claudia membeberkan percakapan terakhirnya dengan sang pacar yang karib ia sapa Rico.

Ternyata hingga akhir hayatnya, Bripda Ignatius masih memberikan perhatian kepada Claudia.

Diungkap Claudia, Bripda Ignatius memang sosok yang baik lagi perhatian.

Hal tersebut yang membuat Claudia rela berhubungan jarak jauh dengan Rico.

"Sosok almarhum sangat sangat pengertian sekali, baik, walaupun sesibuknya bertugas dinas, sempat ngabarin, sesibuknya gimana juga. Hanya satu chat aja itu udah senang dari dia, udah cukup membanggakan," pungkas Claudia dilansir pada Jumat (28/7/2023).

Mengenang pertemuannya dengan Rico, Claudia menampakkan wajah pilu.

Rupanya yang pertama kali pendekatan adalah Bripda Ignatius.

Kala itu, Bripda Ignatius kesengsem dengan pesona Claudia.

Karenanya, pemuda 21 tahun yang tewas tragis itu pun langsung meminta kontak nomor Claudia ke teman kecilnya.

"Kalau mengenal sosok almarhum itu,saya mengenal waktu SMA. Dari perkenalan dari teman kecilnya juga, di situ mulai dia (almarhum) meminta nomor saya," imbuh Claudia Tesa.

Tak berselang lama berkenalan, Claudia pun turut kepincut pesona baik Bripda Ignatius.

Hingga akhirnya, gadis asal Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat itu pun menjalin kasih dengan Bripda Ignatius.

Kekasih Bripda Ignatius Dwi Frisco, Claudia Tesa menceritakan chat terakhir dengan korban sebelum insiden penembakan.
Kekasih Bripda Ignatius Dwi Frisco, Claudia Tesa menceritakan chat terakhir dengan korban sebelum insiden penembakan. (Kolase)

Tak keberatan ditinggal jauh kekasih, Claudia rutin mendapatkan kabar dari Bripda Ignatius.

Bahkan tiap kali cuti, Bripda Ignatius pasti menemui Claudia.

"Bulan lima (terakhir bertemu), berhubung kami LDR, jarak jauh, ketika dia dapat cuti liburan bulan Ramadhan kemarin, di situ pertama kali lagi kami bertemu untuk sekian lamanya," kata Claudia.

Kini, usai Bripda Ignatius tiada, Claudia hanya bisa mengenang masa lalu.

Terlebih di momen terakhirnya, Bripda Ignatius masih memberikan perhatiannya ke sang kekasih.

Sebelum tewas tertembak, rupanya Bripda Ignatius masih sempat memberikan pesan terakhirnya kepada sang kekasih.

"Untuk (terakhir kali berkomunikasi dengan Ignatius) via chat itu Minggu pukul 00.22 Wib sebelum kejadian. Chat seperti untuk istirahat, menyuruh istirahat, menyuruh selalu jaga kesehatan, itu saja," ujar Claudia Tesa.

Masih berduka, Claudia pun rutin mendatangi makam Bripda Ignatius.

"Doakan kami yang masih berziarah di dunia ini. Istirahat dengan tenang dan bahagia sayangku," kata Claudia Tesa.

Inilah pemilik senjata yang tembak polisi asal Melawi, Bripda Ignatius Dwi
Inilah pemilik senjata yang tembak polisi asal Melawi, Bripda Ignatius Dwi (Tribun Pontianak)

Peristiwa Polisi Tembak Polisi

Sebelumnya diwartakan, Bripda Ignatius Dwi Frisco tewas setelah tertembak senjata api seniornya Bripda IMS pada Minggu (23/7/2023) sekira pukul 01.40 Wib.

Bertempat di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Bripda Ignatius meregang nyawa usai kejadian.

Sebelum tewas mengenaskan, Bripda Ignatius kabarnya sempat berselisih paham dengan para seniornya.

Hal tersebut disampaikan ayah Bripda Ignatius, Y.Pandi.

Pandi menyebut bahwa penjelasan soal detik-detik kematian Bripda Ignatius ia dapatkan dari tim penyidik Densus 88.

"Kronologi tentang kejadian ini yang dijelaskan oleh tim penyidik dari Densus 88 anti teror, mereka mengatakan bahwa awalnya anak saya didatangi oleh seniornya, keterangan tim penyidik tiga orang, tapi saya enggak tahu kenapa jadi dua orang," ungkap Y.Pandi dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas TV.

Baca juga: PESAN Terakhir Bripda Ignatius Dwi Frisco ke Pacar di Malam Penembakan, Minta Claudia Jaga Kesehatan

Berdasarkan informasi yang diterima Pandi, diduga penyebab putranya cekcok dengan senior karena menolak diajak bisnis senjata api.

Akibat penolakan tersebut, Bripda Ignatius pun jadi korban.

"Tapi yang jelas pada saat itu memang ada bisnis senpi dengan seniornya ini. Tapi mungkin anak saya ditawari, mungkin anak saya menolak karena sudah tahu barang itu ilegal, sehingga apa yang terjadi di situ mungkin jadi cekcok, akibatnya anak saya jadi korban," pungkas Y.Pandi.

Terkait penjelasan yang diurai Y.Pandi, pihak Densus 88 membantahnya.

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menyebut bahwa tidak ada pertengkaran antara Bripda Ignatius dengan seniornya.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved