Bayi Tertukar di Bogor
'Anakku Dimana?' Tanya Siti Mauliah Tak Ikhlas Bayinya Tertukar, Ngaku Setiap Malam Kepikiran
Usai persalinan yang dilakukan, Siti Mauliah sudah merasa ada yang janggal dengan bayi yang dibawanya pulang ke rumah.
Penulis: yudistirawanne | Editor: widi bogor
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Siti Mauliah, memiliki ikatan batin kuat usai persalinan di Rumah Sakit Sentosa, Kemang, Kabupaten Bogor.
Usai persalinan yang dilakukan, Siti Mauliah sudah merasa ada yang janggal dengan bayi yang dibawanya pulang ke rumah.
Ya, sebenarnya Siti Mauliah sudah merasa jika bayi yang saat ini dirawatnya bukanlah anak kandungnya, alias bayi tertukar.
Hanya saja, Siti Mauliah tak bisa berbuat banyak terkait apa yang dirasakan. Terlebih, pihak rumah sakit pada saat itu meyakinkan jika bayi tersebut tak tertukar.
Lambat laun, Siti Mauliah semakin dibuat tak nyaman dengan perasaannya.
Dari lubuk hati yang paling dalam, Siti Mauliah akhirnya memutuskan untuk mencari kebenaran.
Siti Mauliah berjuang untuk menemukan darah daging aslinya.
Baca juga: UPDATE Kasus Bayi Tertukar di Bogor Diungkap Polisi, Terkuak Alasan Siti Baru Lapor Setahun Kemudian
Kuasa Hukum Siti Mauliah, Rusdy Ridho mengatakan bahwa Siti sudah merasakan secara batin sejak lama bahwa bayinya itu bukan anak kandungnya.
"Hari kedua setelah melahirkan feeling ibu siti secara batin merasa bahwa ini bukan anaknya," kata Rusdy Ridho kepada wartawan di Mako Polres Bogor, Jumat (11/8/2023).
Saat itu, kata dia, Siti Mauliah merasakan sejumlah kejanggalan terkait bayinya yang dilahirkan secara cecar tersebut.
Seperti diantaranya gelang tag nama bayi yang tertukar, pakaian bayi yang dibeli siti berubah warna dan yang lainnya.
"Jadi ada beberapa kejanggalan secara batin seorang ibu merasa ini bukan anak dari Ibu Siti," terang Rusdy Ridho.
Baca juga: Imbas Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Pihak Rumah Sakit Bertindak Tegas, Siti Kesal dengan Perawat Ini
Siti tetap merawat bayi tersebut dengan kasih sayang layaknya anaknya sendiri.
Namun Siti tetap berusaha mencari kepastian soal bayinya yang dia duga tertukar tersebut seperti mendatangi rumah sakit tempat bersalin hingga mendatangi rumah keluarga yang diduga merawat bayi kandungnya.
Namun, upaya-upaya yang dilakukan Siti setahun terakhir ini tak membuahkan hasil.
"Dari awal Ibu Siti sudah mencari informasi sendiri," katanya.
Dugaan bayi tertukar yang dirasakan Ibu Siti Mauliah akhirnya menguat setelah kemudian belakangan ini dia memilih didampingi kuasa hukum yang kemudian meminta dilakukan tes DNA.
Baca juga: Ciri-ciri Bayi Tertukar di Bogor dengan Anak Kandung Siti, Warna Kulit dan Rambutnya Beda Jauh!
Sehingga sekitar setahun kemudian, dugaan kuat bayi tertukar menguat setelah hasil tes DNA non identik atau bayi tersebut memang bukan anak dari Ibu Siti.
Kemudian didampingi kuasa hukumnya, Siti membuat laporan aduan ke Polres Bogor dan peristiwa ini akan segera diselidiki oleh Unit PPA Polres Bogor.
"Sebelum datang ke Kepolisian, sang ibu sudah berusaha melakukan upaya kepada pihak rumah sakit maupun pihak keluarga yang diduga bayinya tertukar, namun belum mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan," tambah Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Yohannes Redhoi Sigiro.
Dalam mediasi di Mako Polres Bogor, pihak Kepolisian sempat berterimakasih kepada Ibu Siti karena dalam satu tahun terakhir dia tetap merawat bayinya dengan baik sampai sekarang meski secara batin merasa bayi tersebut bukanlah anaknya.
"Kami juga berterimakasih juga kepada Ibu Siti, walaupun hasil DNA-nya demikian, yang bersangkutan masih dengan sangat rendah hati dengan penuh kasih sayang merawat anak tersebut," kata Yohannes.
Atas laporan aduan Ibu Siti ke Polres Bogor, kata Yohannes, pihaknya segera akan melakukan klarifikasi dengan menginterogasi pihak rumah sakit hingga pihak lain yang terkait peristiwa ini.
Dalam penyelidikan ini nantinya Polisi juga akan menyimpulkan ada atau tidaknya pelanggaran pidana terkait peristiwa dugaan tertukarnya bayi ini.
"Proses dan prosedur akan kami laksanakan pendalaman terhadap kejadian ini. Mohon doanya supaya peristiwa ini dapat terang menderang dan kita bisa mendapatkan solusi yang terbaik untuk ibu dan anaknya karena ini menyangkut psikologis dari seorang ibu dan anak yang mana sang ibu baru melaksanakan persalinan namun diduga keras bayi yang dilahirkannya tertukar," ungkapnya.

Tak ikhlas
Sementara itu, Siti Mauliah mengaku tak ikhlas jika hal yang sudah cerah dibuat kabur.
Siti Mauliah tak ingin jika anak kandungnya dirawat orang lain.
Setiap harinya, dilubuk hatinya terdalam ia terus mempertanyakan dimana anaknya.
"Saudara juga bilang udahlah katanya diikhlasin, emang secara lisan ikhlas, tapi batin engga. Tetep kalau malam bertanya-tanya anak saya dimana," ungkapnya.
Baca juga: Misteri Baju Kuning Petunjuk Temukan Bayi Tertukar di Bogor, Perawat Sewot, Disimpan Pemilik Gelang?
Lebih lanjut, ia pun sangat berharap bayi tertukar dapat segera kembali dalam dekapannya.
Ia mengatakan banyak faktor yang harus dipertimbangkan jika terus menerus merawat bayi yang sudah jelas bukan anak biologisnya berdasarkan hasil tes DNA yang sudah dilakukan.
"Bukannya tega ngelepas anak yang udah dirangkul bertahun-tahun, dari susu juga ibaratnya udah engga itung-itungan, tapi dampak kedepannya, kan bukan kambing yang gede dijual, anak kan puluhan tahun, nanti dikhawatirkan bermasalah terus kedepannya," pungkasnya.
Siti Mauliah
bayi tertukar
Rumah Sakit Sentosa
Kemang
Kabupaten Bogor
Rusdy Ridho
TribunnewsBogor.com
TribunBreakingnews
Polres Bogor
Masih Ingat Kasus Bayi Tertukar Viral di Bogor 1,5 Tahun Lalu? Bu Dian Kini Bawa Kabar Bahagia |
![]() |
---|
Kasus Bayi Tertukar di Bogor Tuntas, Orang Tua Asuh Kompakan, Danish dan Siti Pakai Baju Warna Sama |
![]() |
---|
Masih Ingat Kasus Bayi Tertukar di Bogor? Lama Tak Disorot, Pihak RS Kini Ungkap Kabar Mengejutkan |
![]() |
---|
Kabar Terkini Bayi Tertukar di Bogor, Makin Gemoy Pisah dari Siti, Ibu Kandung Bocorkan Rahasianya |
![]() |
---|
Kasus Bayi Tertukar di Bogor Telah Berlalu, Dian Ungkap Kesedihan Mendalam, Sakit Hati Gara-gara Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.