Sisi Lain Bogor

Monumen Pekan Penghijauan Nasional di Puncak Bogor Kondisinya Tak Terawat, Tertutup Bangunan Liar

prasasti tersebut dibangun karena kawasan puncak Bogor merupakan salah satu kawasan penyerapan air dan harus dilindungi setiap pohon yang tumbuh

Penulis: Wahyu Topami | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami
Prasasti Pekan Penghijauan Nasional ke-1 1961 di Puncak Bogor, Senin (14/8/2023). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu Topami 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Kawasan Puncak Bogor pernah menjadi saksi sejarah adanya Pekan Penghijauan Nasional pertama 1961.

Hal itu dibuktikan dengan adanya prasasti yang berada tidak jauh dari Agrowisata Gunung Mas.

Namun sayang, prasasti tersebut kondisinya tidak terurus dengan baik.

Bahkan catatan sejarah yang menceritakan tentang berdirinya prasasti tersebut tulisannya sudah sangat usang.

"Itu monumen atau tugu pekan penghijauan nasional pertama, ada di kawasan Puncak tentunya dengan landasan itu berarti kawasan harus dijaga dan dilestarikan tentang arti dari penghijauan itu sendiri," kata tokoh masyarakat Puncak, Yudi Wiguna pada TribunnewsBogor.com, Senin (14/8/2023).

Lebih lanjut, prasasti tersebut dibangun karena kawasan Puncak Bogor merupakan salah satu wilayah penyerapan air dan harus dilindungi setiap pohon yang tumbuh.

 

"Karena kawasan puncak merupakan kawasan serapan air, kawasan yang memang harus dilindungi yang intinya beberapa hal, baik itu kepres, surat keputusan bapenas, surat keputusan bupati dan juga lembaga yang lain yang pernah mengucapkan atau berstatmen menjaga kawasan puncak agar terus asri dan hijau," terangnya.

Bahkan, bukan hanya prasasti saja yang tidak terawat, selain karena tertutup oleh tingginya rumput liar prasasti ini juga tertutup oleh warung yang berjejer di sepanjang Jalan Raya Puncak.

Selaku tokoh masyarakat, Yudi Wiguna merasa miris dengan menjamurnya bangunan liar yang terjadi di kawasan Puncak Bogor.

1961 di Punc
Prasasti Pekan Penghijauan Nasional ke-1 1961 di Puncak Bogor, Senin (14/8/2023).

Menurutnya, penghijauan yang sudah dilakukan oleh beberapa instansi itu hanyalah seremoni belaka, tanpa perawatan jangka panjang.

"Akan tetapi dengan banyaknya pembangunan di kawasan puncak yang tidak terkendali. Sudah jelas ini akan mengubah ekosistem dari kawasan puncak itu sendiri dan perubahan yang sangat luar biasa di 10 tahun ke belakang ini dan sampai saat ini bisa disaksikan dan dilihat bagaimana pembangunan di puncak ini sangat luar biasa, adapun penghijauan yang dilakukan oleh kelembagaan baik, swasta ataupun plat merah, itu tidak ada perawatan yang akhirnya hanyalah sebatas seremonial," paparnya.

Ia menjelaskan, sebagai kawasan wisata sudah sepatutnya prasasti tersebut dirawat dan bisa dijadikan pusat studi bahwa Puncak Bogor bisa menjadi barometer tentang pentingnya kawasan hijau.

"Kawasan puncak inikan objek wisata baik untuk domestik ataupun mancanegara, tapi sejarah ini tidak dirawat, kalau dirawat ini bisa jadi bagian sejarah yang seharusnya wisatawan tahu, bahwa di puncak ini ada sejarah. Sekarang saya yakin tidak tahu," ungkapnya.

Baca juga: Nasib Monumen Masyarakat Cibinong, Usang dan Tak Mendapat Perhatian, Kini Tertutup Daun yang Jatuh

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved