Sisi Lain Bogor

Menilik Jembatan Ledeng Sindangsari Kota Bogor, Ternyata Usianya Sudah Lebih dari 1 Abad

Jembatan Ledeng Sindangsari Bogor menjadi akses penghubung dua kampung di Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Naufal Fauzy
Dok. TACB Kota Bogor/Taufik Hasunna
JEMBATAN LEDENG - Jembatan Ledeng Sindangsari Bogor menjadi akses penghubung dua kampung di Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah dengan Kelurahan Gunung Batu, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR BARAT - Jembatan Ledeng Sindangsari Kota Bogor menjadi akses penghubung dua kampung di Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah dengan Kelurahan Gunung Batu, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

Setiap harinya jembatan bermaterialkan lantai besi ini sibuk dilalui oleh warga dan kendaraan.

Namun, siapa sangka, jembatan ini diperkirakan berusia satu abad atau 105 tahun.

Jembatan ini sudah ada sejak zaman Belanda.

“Jembatan ini dibangun tahun 1920-an. Dihitung sampai sekarang sudah 105 tahun,” kata tim ahli cagar budaya (TACB) Kota Bogor Taufik Hasunna kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (29/7/2025).

Jembatan ini dibangun sejak dahulu memang sebagai akses warga saat itu.

“Dulunya bukan besi. Seperti jembatan gantung. Memang sejak dahulu digunakan sebagai akses penghubung warga,” ujarnya.

Sebagai akses, kawasan ini cukup terbilang vital saat itu bahkan sampai saat ini.

Di bawah Jembatan, menjadi tempat pipa saluran air bagi warga Jakarta.

Jembatan Ledeng Sindangsari Bogor menjadi akses penghubung dua kampung di Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah dengan Kelurahan Gunung Batu, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
Jembatan Ledeng Sindangsari Bogor menjadi akses penghubung dua kampung di Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah dengan Kelurahan Gunung Batu, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. (TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

“Di sini juga ada pipa peninggalan Belanda. Yang masih aktif digunakan sampai saat ini. Dulunya sebagai penyalur air ke Jakarta. Sekarang sudah menjadi milik PDAM Kabupaten Bogor,” ujarnya.

Belanda saat itu memasok air ke wilayah Jakarta.

Namun, saat itu, kualitas air di Jakarta buruk dan akhirnya Belanda memilih Ciburial sebagai sumbernya.

“Untuk pengatur pasokan airnya itu ada di Air Mancur. Jadi, pipa itu mulai dari Gunung Batu, Semeru, sampai ke Mancur. Baru di Air Mancur itu diatur pasokan airnya ke wilayah Jakarta,” ujarnya.

Saat itu, pipa air dikelola oleh PDAM Kabupaten Bogor.

Pasokan air saat ini tidak ke wilayah Jakarta namun khusus warga Kabupaten Bogor saja.

“Semenjak diambil alih oleh PDAM Kabupaten Bogor, pipa itu untuk mengaliri wilayah Kabupaten Bogor,” tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved