Pemkot Bogor Bakal WFH ASN Imbas Polusi Udara, Ahli Iklim IPB : Sebaiknya Jangan Dulu
WFH ini nantinya membuat 50 persen dari ASN di lingkung Pemkot Bogor bisa bekerja di rumah tanpa perlu datang ke kantor.
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor pada besok, Jumat (25/U8/2023) akan memutuskan soal rencana Work From Home (WFH) bagi ASN.
Namun, kebijakan WFH di Kota Bogor ini justru mendapat respon yang berbalik dari
Ahli Iklim Direktur Pusat Studi Perubahan Iklim dan pengelolaan Resiko Iklim, Rini Hidayanti.
Dia mengatakan, bahwa WFH di Kota Bogor harus dikaji terlebih dahulu sebab kondisi kualitas udara masih belum masuk ke taraf bahaya.
"Memang secara pengukuran kita belum bisa mobile karena terkendala SDM dan dana. Tapi, dari pengukuran alat kami di CCROM secara 3 jam berkala itu bisa dilihat. Sekarang kondisi udara belum dalam kondisi berbahaya, sebaiknya menurut saya jangan di WFH kan dulu ya," kata Rini saat zoom meeting bersama wartawan, Kamis (24/8/2023).
Kualitas udara di Kota Bogor yang masih belum masuk ke taraf berbahaya pasalnya secara realtime kualitas udara di Kota Bogor kondisinya selalu fluktuatif.
Dari malam sampai pagi, memang kualitas udara di Kota Bogor dalam kondisi yang buruk karena dipengaruhi oleh kelembaban.
Menjelang siang, kualitas udara di Kota Bogor kerap menunjukan indikator hijau yang mana tandanya sangat sehat.
Namun, dalam pekan ini, kualitas udara di Kota Bogor sendiri bisa disebut sebagai kualitas yang sangat tidak menyehatkan bagi masyarakat.
Rini melanjutkan, WFH itu memang kebijakan yang cukup signifikakn sebagai upaya untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dari lalulintas kendaraan di Kota Bogor.
Kendaraan di Kota Bogor menjadi penyumbang terbesar polusi udara terlebih pada jam-jam sibuk.
Kendaraan saat macet memang menjadi dominan penyumbang polusi di Kota Bogor.
Jika hal itu tidak bisa diakali, WFH dirasa percuma saja dengan tidak menghasilkan apa-apa.
"Karena memang di jam-jam berangkat dan pulang kantor itu memang lalulintas di Kota Bogor itu kondisinya macet. Terlebih pengendara kurang bijak sehingga menimbulkan macet, karena kalau macet itu kan pembakarannya lebih banyak, emisinya tinggi," jelasnya.
Ketika Dedie Rachim dan Bima Arya Kembali Bertemu, Pantau Jalur Roda Dua Batutulis Kota Bogor |
![]() |
---|
Seruput Kopi di Ajang Festival Kopi Legendaris, Dedie Rachim Ingin Kopi Lokal Disajikan di Kafe-kafe |
![]() |
---|
Wujudkan Kota Bogor Jadi Heritage City di 2045, Dedie Rachim Mulai Beberes Perbaikan Infrastruktur |
![]() |
---|
Inalilahi, Mantan Wali Kota Bogor Iswara Natanegara Tutup Usia, Sejumlah Tokoh Datang Melayat |
![]() |
---|
Mantan Wali Kota Bogor Iswara Natagera Wafat, Bima Arya Kenang Peninggalan Almarhum |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.