Pemkot Bogor Bakal WFH ASN Imbas Polusi Udara, Ahli Iklim IPB : Sebaiknya Jangan Dulu

WFH ini nantinya membuat 50 persen dari ASN di lingkung Pemkot Bogor bisa bekerja di rumah tanpa perlu datang ke kantor.

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Damanhuri
Tangkapan Layar Zoom Meeting
Ahli Iklim IPB, Rini Hidayanti saat menjelaskan cuaca di Kota Bogor, Kamis (24/8/2023). 

Meski begitu, Rini memberikan gambaran jika benar WFH dilakukan di Kota Bogor.

Ada dua sektor yang memang harus diperhatikan.

Yakni sektor produksi serta sektor pekerja yang memang memungkinkan bisa bekerja secara mobile.

"Untuk sektor produksi itu harus diperhatikan secara matang. Tapi, jika di sektor pekerja yang memang bisa mobile silakan," tambahnya.

Sementara itu, Ahli Iklim dan Kualitas Udara dari Departemen Geofisika dan Meteorologi FMIPA IPB, Anna Turyanti mengatakan, bahwa jika dalam WFH jumlah kendaraan yang ada di Kota Bogor masih belum ditekan hasilnya tidak akan terlihat.

Apalagi ditambah, jika aktifitas kontsruksi serta pembangunan lain masih masif di Kota Bogor.

"Sekarang kalau aktfitas kendaraan bermotornya dikurangi otomatis emisi akibat kendaraan memang berkurang. Tetapi,  kalau aktivitas industri dan kontruksi masih berjalan tentu tetap akan jadi sumber emisi juga," kata Anna.

Jika itu berhasil ditekan salah satunya menguragi penggunaan kendaraan pribadi, polusi udara dapat ikut ditekan.

Sebagai contoh, pada tahun 2020 lalu saat pandemi melanda.

Di Bundaran HI Jakarta, uji coba itu pernah dilakukan dan hasilnya menunjukan kategori bagus.

"Ketika terjadi pandemi pada 2020, di Bulan Maret itu mulai dibuat PSBB. Lokasi bundaran HI. Itu particular memang turun. Itu artinya penurunan aktivitas kendaraan bermotor di area tertentu memang cukup efektif untuk turunkan emisi kendaraan dan tingkatkan kualitas udara," tandasnya.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved