Perbaiki Kualitas Udara di Kota Bogor, Bima Arya Minta ASN Nebeng Saat Berangkat Kerja
Pemkot Bogor masih menilai bahwasanya kualitas udara di Kota Bogor masih belum parah. Sehingga, WFH masih belum dibutuhkan di Kota Bogor.
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Ardhi Sanjaya
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Pemerintah Kota Bogor tidak akan melaksanakan kebijakan Work From Home (WFH) 50 persen ASN imbas polusi udara buruk yang terjadi.
Pemkot Bogor masih menilai bahwasanya kualitas udara di Kota Bogor masih belum parah.
Sehingga, WFH masih belum dibutuhkan di Kota Bogor.
"Jadi kita sudah rapat dua kali. Pertama kita mengundang para peneliti IPB. Kemudian tadi saya mengumpulkan dinas terkait. Data menunjukan memang di Kota Bogor ini situasinya belum terlalu menghawatirkan. Memang kualitas udara memburuk. Kadang kuning, merah. Tetapi, pada keseluruhan saya kira situasinya itu belum membutuhkan kebijakan WFH," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya dijumpai di Balai Kota Bogor, Jumat (25/8/2023).
Bima Arya menjelaskan, WFH ini sebetulnya jika dilaksanakan tidak akan terlalu efektif.
Karena seringkali diberlakukan WFH ASN-nya tetap berkeliaran di luar.
"Jadi, bisa memengaruhi kinerja juga. Maka dari itu, Pemkot Bogor tidak memerlakukan WFH secara menyeluruh demgan pertimbangan angka dan polusi udara," jelas Bima Arya.
Meski begitu, dari tidak diberlakukannya WFH bagi para ASN, Bima Arya memberikan 8 poin sekaligus dari kebijakan ini.
Poin yang pertana yakni, soal ASN yang memiliki resiko tinggi serta penyakit pernapasan masih bisa diperkenankan bekerja dari rumah.
Asal dengan syarat, kualitas pada hari itu dalam kategori merah atau berbahaya.
"ASN yang hamil misalnya dan ASN yang punya penyakit bawaan. Itu diminta untuk WFH selama instruksi walikota dikeluarkan sampai jangka waktu yang tidak ditentukan," ujarnya.
Yang kedua, warga Bogor diminta untuk selalu memantau perkembangan angka polusi di Kota Bogor.
Mulai besok, Pemkot Bogor akan menayangkan semua informasi terkait kuitas udara yang bisa diamati secara realtime di kanal informasi Pemkot dan LED di berbagai sudut kota.

"Kalau angkanya kuning dan merah itu menghawatirkan. Maka diminta untuk menggunakan masker. Jadi penggunaan masker ini situasional. Melihat dari tingkat polusi udara di Kota Bogor," tambahnya.
Kota dan Kabupaten Bogor Siap Ubah Sampah Jadi Listrik, Energi Bersih Segera Terwujud |
![]() |
---|
Siap-siap, Pemerintah Kota Bogor Segera Hapus 1.940 Unit Angkot Awal 2026 Nanti |
![]() |
---|
Jenal Mutaqin Dicegat Sopir Angkot Kota Bogor, Debat di Depan KDM, Janjikan Jadi Pengemudi Biskita |
![]() |
---|
Bayar Retribusi, Sampah di Parung Bogor Malah Menggunung dan Bau, Padahal Janji Diangkut Tiap Minggu |
![]() |
---|
Respons Keluhan Warga, Tumpukan Sampah di Parung Langsung Dibersihkan DLH Kabupaten Bogor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.