Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Bayi Tertukar di Bogor

Dua Bayi Tertukar di Bogor Akan Dikembalikan Awal Oktober, Pelan-pelan Menginap di Orangtua Biologis

Proses pengembalian bayi tertukar di Bogor ke orangtua biologisnya akan dilakukan secara bertahap.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: widi bogor
Kolase Ist
Proses pengembalian bayi tertukar di Bogor ke orangtua biologisnya akan dilakukan secara bertahap. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Proses pengembalian bayi tertukar di Bogor ke orangtua biologisnya akan dilakukan secara bertahap.

Masing-masing orangtua bayi tertukar di Bogor menyepakati waktu satu bulan.

Diharapkan, selama satu bulan itu akan tercipta bonding antara kedua bayi dengan orangtua biologisnya masing-masing.

Hal ini juga tentunya harus dilakukan secara bersama antara kedua orangtua, yakni Siti Mauliah dan Ibu D atau Dian.

Diketahui, hasil tes DNA kedua bayi tertukar di Bogor hasilnya tidak identik.

Itu artinya, kedua bayi tersebut memang tertukar saat dilahirkan di RS Sentosa, pada 18 Juli 2022 lalu.

"Berarti fix 99,99 persen bahwa anak tersebut benar tertukar," kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro, Jumat (25/8/2023) malam.

Sebelum diumumkan ke publik, polisi terlebih dahulu menyampaikan hasilnya kepada Siti dan Dian secara tertutup.

Proses mediasi itu pun berlangsung lama, yakni sekitar tujuh jam.

Bahkan proses mediasi itu juga diwarnai dengan tangis, bahkan ada yang pingsan.

"Ada yang sempat pingsan, lebih ke histeris," kata Kuasa Hukum Siti, Rusdy Rihdo usai mediasi.

reaksi 2 ibu pertama kali dengar hasil tes dna bayi tertukar di Bogor
reaksi 2 ibu pertama kali dengar hasil tes dna bayi tertukar di Bogor (TribunnewsBogor.com/Kompas.com/Ist)

Hal itu juga disampaikan oleh Komisioner KPAI Jasra Putra, bahwa kedua ibu tampak histeris dengan hasil tersebut.

"Setelah tes DNA itu dibacakan memang kedua keluarga ini terpukul sangat luar biasa," kata Jasra Putra dilansir dari Kompas TV, Sabtu (26/8/2023).

Siti Mauliah histeris karena perjuangannya selama setahun ini mencari anak kandung akhirnya terjawab.

"Kemudian ibu D yang kita temui juga mengalami (syok) luar biasa," kata dia.

Bahkan kedua ibu bayi tertukar itu membutuhkan waktu tiga jam dengan pendampingan psikolog untuk bisa menerima hasil tersebut.

Setelah itu, barulah kedua keluarga kembali membicarakan kesepakatan selanjutnya.

"Ada satu bulan tahapan yang disepakati. Di awal sebetulnya kita tawarkan enam bulan ya sesuai dengan SOP, tapi nampaknya bisa dipercepat," jelas dia.

Ia pun mengurai tahapan apa saja yang akan dilalui masing-masing bayi selama satu bulan ini.

"Minggu pertama sejak kemarin terhitung akan dilakukan assesment terkait kesiapan kedua keluarga, baik ibu D maupun ibu S," kata dia.

Barulah pada minggu kedua, akan ada uji coba pertemuan bayi dengan orangtua biologis masing-masing setiap hari.

"Di minggu ketiga dan empat, akan ada penempatan di lingkungan baru," tambah dia.

Pada minggu ketiga dan keempat itu, masing-masing bayi akan mulai menginap dengan orangtua biologisnya selama 1x24 jam.

"Setelah itu akan diuji coba juga 1x24 jam, dan terakhir akan kita coba 3x24 jam," lanjutnya.

Diharapkan, kata dia, dengan menerapkan hal itu akan ada bonding antara anak dengan orangtua biologisnya.

Hasil tes DNA bayi tertukar di Bogor menunjukan adanya kecocokan 99,99 persen. Lantas, bagaimana nasib rumah sakit tempat bayi tertukar tersebut dilahirkan?
Hasil tes DNA bayi tertukar di Bogor menunjukan adanya kecocokan 99,99 persen. Lantas, bagaimana nasib rumah sakit tempat bayi tertukar tersebut dilahirkan? (Kolase TribunnewsBogor.com)

"Dari uji coba 3x24 jam atau tiga malam, anak ini ada berada satu atap di keluarga barunya," katanya lagi.

Selain itu, pihaknya juga akan memberikan pemahaman terhadap lingkungan baru kepada anak.

"Walaupun baru usia 1 tahun, saya kira masing-masing keluarga punya cara mendekati anak," tandasnya.

Ia pun menyarankan kepada kedua orangtua untuk membawa properti anak masing-masing agar mereka tidak merasa asing.

"Awal oktober mudah-mudahan bisa lakukan perpindahan permanen," ungkapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved