Pilpres 2024

Pidato Lama Jokowi Mendadak Viral Soal Gagalnya Koalisi Untuk Pilpres 2024: yang Dituduh Istana Lagi

Namun, kata Jokowi yang disayangkan hal tersebut selalu Istana dan dirinya yang disalahkan. Jokowi menegaskan, dalam masalah koalisi partai dirinya

Penulis: Reynaldi Andrian | Editor: widi bogor
Istimewa/Tangkapan layar Kompas TV
Presiden Jokowi menyinggung soal adanya koalisi yang bermasalah dan cerai karena tidak memilih pasangan capres dan cawapres tidak sesuai dengan keinginan partainya, pidato tersebut sudah lama saat HUT Partai Hanura pada Desember 2022 lalu dan kini kembali mencuat hingga viral di media sosial 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendadak viral setelah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Anies Bawedan bercerai.

Dua politikus itu sempat digadang-gadang bakal menjadi pasangan capres dan cawapres di 2024 nanti.

Bahkan, dari Partai Demokrat sendiri sudah banyak memasang baliho dengan wajah AHY dan ANies Baswedan.

Namun, pada Sabtu (2/9/2023) tadi Partai NasDem bersama Ketum Surya Paloh dan Anies Baswedan resmi mendeklarasikan Ketum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai cawapresnya.

Maka dari itu, Partai Demokrat merasa sakit hati dengan apa yang dilakukan oleh Kuoalisi Perubahan, khususnya Partai NasDem dan Anies Baswedan.

Pada akhirnya, Partai Demokrat memutuskan untuk mundur dari Kolaisi Perubahan dan tak mendukung Anies Baswedan di Pilres 2024.

Viral pidato Jokowi

Namun, beberapa waktu ini pidato Jokowi HUT Partai Hanura, Rabu (21/12/2022) silam kembali viral di media sosial.

Pidatonya itu seakan menggambarkan apa yang terjadi saat ini di dunia perpolitikan.

Dalam pidatonya, Jokowi mengungkapkan bahwa bila terjadi perpecahan koalisi, dirinya selalu disalahkan.

"Tapi yang paling enak tuh memang mengkambing hitamkan, menuduh presiden, istana, Jokowi paling enak itu. Paling mudah dan paling enak, ada lagi nanti, mungkin untuk Pilpres nanti bisa seperti itu lagi," tegasnya dalam pidato HUT Partai Hanura, yang dilansir TribunnewsBogor.com, Sabtu (2/9/2023).

"Ada orang atau tokoh yang ingin sekali mendapat kendaraan supaya bisa mencalonkan ternyata tidak bisa. Tuduh lagi presiden ikut-ikutan, istana ikut-ikutan, kekuatan besar ikut-ikutan, apa urusannya dengan saya," sambung Jokowi.

"Hati-hati nanti, karena yang pengen ikut Pilpres kan banyak, padahal calonnya nanti gak tau nanti bisa empat pasang, tiga pasang, dua pasang, gak ngerti kita. Ya kalau nanti dua pasang yang lain gak bisa ikut atau tiga pasang gak bisa ngikut," jelasnya.

Baca juga: Resmi, Anies Baswedan-Cak Imin Dideklarasikan Jadi Capres-Cawapres 2024, Ini Kata Surya Paloh

Bahkan, menurutnya urusan tersebut lebih bersangkutan dengan KPU.

Namun, kata Jokowi yang disayangkan hal tersebut selalu Istana dan dirinya yang disalahkan.

Jokowi menegaskan, dalam masalah koalisi partai dirinya tidak pernah ikut-ikutan masalah tersebut.

Iapun merasa geram dengan hal itu, karerna selalu menjadi kambing hitam dalam masalah perpolitikan di Indonesia.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved