Ratusan Makam Dibongkar

FAKTA Jasad yang Dikubur Puluhan Tahun Utuh & Wangi saat Dibongkar di Bogor, Bukti Nyata Maha Kuasa

Pasalnya dari ratusan jasad yang diangkat dari makam, tujuh diantaranya menuai sorotan. Tujuh jasad itu tampak utuh saat diangkat dari liang lahat.

Penulis: Reynaldi Andrian | Editor: widi bogor
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Berikut fakta mengenai jasad yang utuh dan wangi saat diangkat dari makam yang sudah menguburnya selama puluhan tahun di Desa Kalong I dan Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, makam tersebut diangkat karena tanah kepemilikan PLN 

Fenomena ini, kata KH Ahmad Mukri Aji adalah bukti nyata dari sang maha kuasa atas apa yang terjadi semaha hidup manusia dan akan dibalas setelah meninggal dunia.

Baca juga: Heboh Temuan Jasad di Bogor Utuh Setelah Dikubur 30 Tahun, Ustaz Abdul Somad Bongkar 2 Penyebabnya

"Prinsipnya bahwa Allah akan buktikan baik didunia, apalagi di akherat nanti akan kebaikan-kebaikan setiap hambanya. Semakin soleh, semakin baik, amal ibadahnya banyak amal sodakohnya dia akan beda dengan yang tidak banyak amal solehnya," pungkasnya.

Penjelasan Ustaz Abdul Somad (UAS)

Sementara itu, dalam ceramahnya yang diunggah oleh akun Youtube Zaid Malonga, UAS menjelaskan penyebab dari fenomena ini.

Penjelasan yang ia beberkan ini didapatkan dari para ahli dan dokter.

Menurutnya, terdapat dua penyebab jasad masih utuh dan wangi.

"Kata sebagian pakar bumi dan kata dokter, pada beberapa jenazah yang ditemukan utuh katanya terjadi pengapuran. Berubah kulit itu jadi kapur. Cacing tidak mau makan kapur karena itu bukan makanan dia. Itu alasan logisnya dari beberapa dokter yang saya baca," ungkap Ustaz Abdul Somad.

Lalu, penyebab lainnya berdasarkan hadits nabi, yang dimana ada jasad yang diharamkan oleh Allah jasadnya dimakan cacing tanah.

Baca juga: Jasad di Leuwisadeng Utuh dan Wangi Setelah 30 Tahun, Bukti Balasan dari Amal Baik ? Ini Kata MUI

"Tapi dalam hadits nabi, solawat kalian akan dibawa ke makamku. Lalu sahabat tanya 'bagaimana mungkin solawat kami dibawa ke makammu, kamu kan sudah mati dimakan cacing tanah'. Dijawab nabi 'Allah mengharamkan tanah memakan jasad para nabi'. Jadi dua-dua ada dalilnya, secara hadits nabi dan akal," pungkas UAS.

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved