Ratusan Makam Dibongkar

Mengenal Pemilik Jasad Utuh dan Wangi Meski Terkubur Puluhan Tahun di Bogor, Amalannya Jadi Nyata?

Banyak yang bertaya-tanya soal amalan apa yang dilakukan almarhum pemilik jasad utuh dan wangi saat semasa hidupnya.

|
Penulis: Damanhuri | Editor: widi bogor
Kolase Tribun Bogor/Damanhuri/istimewa
Mengenal Pemilik Jasad Utuh dan Wangi Meski Terkubur Puluhan Tahun di Bogor, Amalannya Jadi Nyata? 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, LEUWISADENG - Sosok pemilik jasad utuh dan wangi melati di Bogor kini tengah menjadi sorotan.

Banyak yang bertaya-tanya soal amalan apa yang dilakukan almarhum dan almarhumah semasa hidupnya.

Sebab, selain jasadnya utuh meski sudah dikuburkan selama puluhan tahun.

Jasad Suarma, Mariam dan Tarmudi itu juga mengeluarkan wangi melati.

Mereka merupakan warga Desa Kalong, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Jasad mengeluarkan wangi melati saat kuburannya digali kembali.

Sebab, lokasi pemakaman keduanya berada di lahan milik PLN.

Sehingga, jasad Suarma, Nurjanah, dan Marian ikut dipindahkan bersama ratusan makam lainnya yang jumlahnya mencapai 211 makam.

Proses pemindahan makam ini pun memakan waktu lebih dari sehari.

Baca juga: Deretan Jasad Utuh dan Wangi di Bogor Meski Sudah Dikubur Puluhan Tahun, Siapa Mereka Sebenarnya?

Menurut warga setempat, makam yang kini telah dipindahkan itu rata-rata berusia diatas 20 tahun.

Sehingga, jasadnya pun saat digali sudah banyak menyatu dengan tahan.

Namun, tidak dengan lima jasad satu keluarga yakni Sanijan, Suarma, Nurjanah, Mariam dan Sama.

Serta dua lainnya yakni Supendi dan Tarmudi.

Makam satu keluarga di Leuwisadeng, Kabupaten Bogor yang jasadnya masih utuh rupanya punya amalan mulia semasa hidupnya.
Makam satu keluarga di Leuwisadeng, Kabupaten Bogor yang jasadnya masih utuh rupanya punya amalan mulia semasa hidupnya. (Kolase Wartawan TribunnewsBogor.com Muamarrudin Irfani)

Totalnya ada tujuh jasad yang dinyatakan masih utuh saat di gali kembali untuk dipindahkan oleh warga dan ahli waris.

Menurut tokoh masyarakat setempat, Ustadz Tatang Sumantri mengatakan, persitiwa yang dialami warganya itu merupakan bukti nyawa kekuasaan sang pencipta.

Sehingga, kata dia, sudah semestinya sebagai makhluk beragama untuk meningkatkan amal ibadah untuk bekal nanti di akhirat.

Ia juga menyebut, jika kejadian yang dialami 7 jasad utuh itu merupaka balasan dari amal baik alhi kubur dari Allah SWT sehingga jasadnya terjaga bahkan ada yang wangi.

"Ini kan bukan khayalan aja, kebuktian, biasanya kan sisa tulang-tulang aja," kata dia.

Sosok Almarhum

Dari tujuh jasad yang masih utuh dan wangi itu, ada tiga diantaranya miliki kisah baik semasa hidupnya.

Ustadz Tatang Sumantri mengungkapkan bahwa tiga jasad yang utuh dan wangi itu berprofesi sebagai pandai besi dan guru ngaji.

Menurutnya, semasa hidupnya Suarma adalah seorang pandai besi dan pengembala kerbau.

Semasa hidup, kata Ustadz Tatang Sumantri, Suarma merupakan sosok sederhana yang selalu banyak bersedekah untuk orang lain.

"Kehidupannya biasa, tapi kalau sodakoh engga tanggung, keliatan engga punya uang tapi kalau untuk sedekah selalu ada," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Rabu (24/9/2023).

Hal senada diungkapkan Satria, anak Suarman yang menyebut jika ayahnya merupakan sosok yang baik.

Baca juga: Diluar Nalar Manusia Mengungkap Misteri Jasad Wangi Melati yang Terkubur Puluhan Tahun di Bogor

Deretan Jasad Utuh dan Wangi di Bogor Meski Sudah Dikubur Puluhan Tahun, Siapa Mereka Sebenarnya?
Deretan Jasad Utuh dan Wangi di Bogor Meski Sudah Dikubur Puluhan Tahun, Siapa Mereka Sebenarnya? (TribunnewsBogor.com/Damanhuri)

"Kalau untuk pekerjaan bapak saya pekerja pandai besi. Nah untuk keseharian itu menurut saya anak dari bapak baik engga tau kalo menurut pandangan orang, untuk ibadah itu ke kewajiban jadi bapak sering ibadah dan bersosial dengan baik," kata pria yang juga sebagau Ketua RT 07 Desa Kalong I.

Sementara itu, sosok almarhumah Mariam merupakan seorang yang berprofesi sebagai guru ngaji di desa tersebut.

"Bu Mariam kesehariannya guru ngaji, jarang ngumpul sama orang lain, di mata masyarakat itu baiklah," kata pak ustadz.

Sedangkan, almarhum Turmudi, kata Ustadz Tatang Sumantri adalah sosok yang ahli ibadah.

Baca juga: Teka-teki Jasad Utuh & Wangi di Bogor, Ustaz Abdul Somad Ungkap Bedanya Jasad Orang Sholeh dan Dukun

Semasa hidupnya, almarhum tidak pernah tertinggal ibadahnya.

"Orang-orang udah pada tau kalau dia engga pernah ketinggalan ibadahnya," pungkasnya.

Bahkan, ia pun menyaksikan langsung proses saat Turmudi diangkat dari liang lahat kemarin.

"Wanginya itu kayak bunga melati," katanya.

"Semasa hidupnya saya menyaksikan langsung, dan kalo untuk baik atau tidak nya almarhum itu tergantung yang menilai, bagi saya beliau semuanya baik," pungkasnya.

Baca juga: Bikin Merinding! Kisah Dibalik Jasad Utuh & Wangi di Bogor, Kuburannya Sampai Digali Paling Pertama

Apa Kata Ustadz Abdul Somad?

Terkait adanya jasad yang utuh meski sudah dimakamkan selama puluhan tahun, Ustaz Abdul Somad mengungkap teka-teki.

Menurut, Ustadz Abdul Somad menjelaskan soal perbedaan jasad utuh orang yang soleh dan dukun atau orang sesat.

Ada sejumlah perbedaan yang bisa dilihat dari jenazah yang sudah dikebumikan tersebut.

Sebab, kata dia, jasad utuh yang kerap ditemukan bukan hanya golongan para orang sholeh.

Namun, ada juga jasad dukun atau orang sesat yang juga dalam kondisi utuh ketika makamnya digali untuk dipindahkan.

Menurutnya, jika jasad tersebut merupakan dukun, orang sesat atau penyembah setan maka jasadnya tetap utuh.

Namun, kuku dan rambutnya bertambah panjang serta badannya mengecil.

Baca juga: Kisah Tujuh Jasad Utuh dan Wangi di Bogor Viral, Warga Sekampung Sudah Tau, Ustaz Bicara Masa Lalu

"Karena ada juga dukun santet jasadnya utuh. Bedanya orang yang sesat, penyembah setan, dukun, yang mati jasadnya utuh itu biasanya kukunya bertambah, rambutnya bertambah. Ketika digali badannya mengecil, ini salah satu indikasi," terang Ustadz Abdul Somad alias UAS dikutip dari akun Youtube Zaid Malonga.

Ustaz Abdul Somad menjelaskan, berdasarkan hadits nabi ada golongan makhluk yang diharamkan oleh Allah jasadnya dimakan cacing tanah yaitu golongan para nabi.

Ustadz Tatang Sumantri seorang tokoh masyarakat yang juga saksi hidup di Desa Kalong I dan Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, menceritakan semasa hidupnya jasad yang utuh dan wangi saat diangkat dari liang lahat setelah dikubur selama puluhan tahun
Ustadz Tatang Sumantri seorang tokoh masyarakat yang juga saksi hidup di Desa Kalong I dan Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, menceritakan semasa hidupnya jasad yang utuh dan wangi saat diangkat dari liang lahat setelah dikubur selama puluhan tahun (TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani)

"Dalam hadits nabi, solawat kalian akan dibawa ke makamku." 

"Lalu sahabat tanya 'bagaimana mungkin solawat kami dibawa ke makammu, kamu kan sudah mati dimakan cacing tanah'."

Baca juga: Padahal Cuma Pengembala Kerbau, Pemilik Jasad Utuh dan Wangi Ini Gemar Sedekah, Balasan dari Allah?

"Dijawab oleh nabi 'Allah mengharamkan tanah memakan jasad para nabi," tutur ustadz kondang tersebut.

Kemudian, sambung dia, ada juga orang biasa bukan golongan para nabi yang jasadnya utuh setelah lama dikuburkan.

Menurutnya, mereka adalah golongan orang-orang soleh yang kerap mengajak orang ke jalan Allah lah yang jasadnya akan utuh ketika sudah dikuburkan.

Ia menjelaskan, ada orang bertanya katanya dikampungnya saat terjadi pemindahan karena digusur, tapi ketika digali jasadnya ada yang masih utuh padahal orang tersebut bukan nabi.

Menurutnya, ulama pewaris nabi meskipun bukan seorang doktor atau ustaz terkenal namun perbuatannya mengikuti nabi maka jasadnya akan dijaga.

"Walaupun hanya ustaz kampung yang mengajar, tapi perbuatan dia perbuatan nabi. Tugas nabi dilanjutkan oleh alim ulama. Itulah kenapa jasad para orang soleh tidak dimakan cacing tanah," terangnya.(*)

 

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved