Sisi Lain Bogor

Mengenang Tragedi Terowongan Paledang Bogor, Warga Sering Dengar Suara Orang Minta Tolong

Terowongan Paledan yang menewaskan 20 orang penumpang kereta usai mengalami kecelakaan saat menumpangi kereta api jurusan Bogor-Sukabumi.

|
Penulis: Wahyu Topami | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami
Kondisi Terkini Terowongan Paledang yang Pernah Menewaskan 20 Penumpang pada 23 tahun lalu, Kamis (7/9/2023). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu Topami 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Tragedi Terowongan Paledang, Kota Bogor bisa dibilang menjadi salah satu peristiwa kelam yang menimpa dunia perkeretaapian di Indonesia.

Tragedi tersebut terjadi pada 12 Januari 2000, yang menewaskan 20 orang penumpang kereta usai mengalami kecelakaan saat menumpangi kereta api jurusan Bogor-Sukabumi.

Salah satu warga Kelurahan Paledang, Miki, Kampung Bojong Neros, menceritakan beberapa kisah mistis usai terjadinya tragedi kelam itu.

"Kalau dulu mah sering kejadian ya, suara-suara banyak sekali minta tolong, jeritan, banyak pokoknya mah," ujarnya pada TribunnewsBogor.com, Kamis (7/9/2023).

Usai terjadinya tragedi yang menewaskan 20 orang penumpang tersebut warga sekitar Terowongan Paledang hampir 3 Minggu lamanya memilih berdiam diri di dalam rumah pada malam hari.

Hal tersebut dilakukan karena menurutnya tragedi tersebut sangatlah kelam dan menyimpan rasa ngeri yang amat dalam bagi warga sekitar terowongan Paledang.

"Memang sepi semanjak kejadian, dua Minggu, tiga Minggu. Orang pada buntung, kepala sampai lampu merah, kaki buntung, tubuh udah itulah ih gak berbentuk semuanya lah. Agak jijik kalau diingat-ingat," ungkapnya.

Saat ini, terowongan tersebut sudah diperbarui akibat adanya double track perlintasan kereta api dan memiliki volume yang lebih besar dibandingkan sebelumnya.

Namun bagi warga sekitar terowongan Paledang, hal itu tetap saja tidak berpengaruh.

Sebab tragedi kelam tentang terowongan itu masih tersimpan jelas dibenak para orang yang mengetahuinya dan tidak hanya itu, jeritan mistis yang menggema di terowongan itupun tak jarang terdengar hingga saat ini.

"Kalau penampakan pasti ada, malam aja saya udah gak berani lewat situ. Sekarang masih ada suara-suara, kalau kaya gitu mah gak akan ilang-ilang," tandasnya.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved